Rabu, 18 September 2013

Terhentinya Penyebaran Ya'juj (Gog) dan Ma'juj (Magog) pada Masa Pemerintahan Raja Cyrus (Dzulqarnain)




ۡ بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ

Khazanah Ruhani Surah  Shād


Bab 24

  Terhentinya Penyebaran Ya'juj (Gog) dan   Ma’juj (Magog)     Pada Masa Pemerintahan  Raja Cyrus (Dzulqarnain)  

Oleh

Ki Langlang Buana Kusuma

D
alam akhir  Bab sebelumnya  telah dikemukakan mengenai kemajuan duniawi yang diraih oleh kedua “golongan besar” (atsqalān) yang saling berhadapan,  firman-Nya:
سَنَفۡرُغُ   لَکُمۡ  اَیُّہَ  الثَّقَلٰنِ ﴿ۚ﴾  فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾
Segera Kami akan menghadapi kamu, hai dua golongan yang kuat. Maka nikmat-nikmat Tuhan kamu berdua yang manakah yang kamu berdua dustakan?  (Al-Rahmān [55]:32-33). 
      Sehubungan dengan  hal tersebut selanjutnya Allah Swt. berfirman mengenai keberhasilan sementara mereka dalam menembus batas-batas alam semesta, firman-Nya:
یٰمَعۡشَرَ الۡجِنِّ وَ الۡاِنۡسِ  اِنِ اسۡتَطَعۡتُمۡ اَنۡ  تَنۡفُذُوۡا مِنۡ  اَقۡطَارِ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ فَانۡفُذُوۡا ؕ لَا  تَنۡفُذُوۡنَ  اِلَّا بِسُلۡطٰنٍ ﴿ۚ﴾  فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾ یُرۡسَلُ عَلَیۡکُمَا شُوَاظٌ مِّنۡ نَّارٍ ۬ۙ وَّ نُحَاسٌ فَلَا  تَنۡتَصِرٰنِ ﴿ۚ﴾  فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾ فَاِذَا  انۡشَقَّتِ السَّمَآءُ  فَکَانَتۡ وَرۡدَۃً کَالدِّہَانِ ﴿ۚ﴾  فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾ 
Hai golongan jin dan ins (manusia)! Jika kamu memiliki kekuatan untuk menembus batas-batas seluruh langit dan bumi maka tembuslah, namun kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.  Maka  nikmat-nikmat Tuhan kamu berdua yang manakah yang kamu  berdua dustakan? Akan dikirimkan kepada kamu berdua nyala api, dan leburan tembaga, lalu kamu berdua tidak akan dapat menolong diri sendiri.   Maka   nikmat-nikmat Tuhan kamu berdua yang manakah yang kamu berdua dustakan? Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah bagaikan kulit merah.  Maka  nikmat-nikmat Tuhan kamu berdua yang manakah yang kamu  berdua dustakan?   (Al-Rahmān [55]:34-39). 

Dua Kali Perang Dunia  dan  Ancaman Perang Nuklir

    Ayat-ayat 38-39 I  nampaknya   mengandung peringatan akan kemungkinan itu, dan telah terbukti kebenarannya berupa meletusnya dua Perang Dunia (Perang Dunia  I & II),  dan  Perang Dunia III atau Perang Nuklir   hingga tinggal menunggu waktu saja, karena pada saat ini kemelut berkepanjangan di  semenanjung Korea dan kemelut di Timur Tengah – khususnya di di Suriah --  telah membuat kedua blok besar dunia (jin dan ins) tersebut kembali saling berhadapan dengan persiapan militernya masing-masing yang sangat canggih, dan berhulu ledak nuklir.
   Mengenai kemajuan dalam bidang teknologi – khususnya  teknologi antariksa – yang akan diraih oleh kedua “golongan besar” (ats-tsaqalān) atau golongan jin dan ins tersebut, sebelumnya dalam Al-Quran telah menubuatkannya, Allah Swt. berfirman:
اِنِ اسۡتَطَعۡتُمۡ اَنۡ  تَنۡفُذُوۡا مِنۡ  اَقۡطَارِ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ فَانۡفُذُوۡا ؕ لَا  تَنۡفُذُوۡنَ  اِلَّا بِسُلۡطٰنٍ
Jika kamu memiliki kekuatan untuk menembus batas-batas seluruh langit dan bumi maka tembuslah, namun kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.  (Al-Rahmān [55]:34). 
    Ayat ini telah diberi bermacam-macam penafsiran. Menurut suatu penafsiran, para ilmuwan dan para ahli filsafat yang membanggakan diri mengenai kemajuan besar yang telah dicapai mereka dalam bidang ilmu duniawi telah diberitahu, bahwa kendati pun betapa besarnya kemajuan yang mungkin telah dicapai mereka dalam pengetahuan dan ilmu, mereka tidak dapat memahami semua hukum alam yang mengatur alam semesta ini dengan sepenuhnya. Betapa pun mereka berusaha, mereka tidak akan berhasil dalam pencarian (eksplorasi) mereka.
  Menurut penafsiran lain, ayat ini memperingatkan orang-orang berdosa; “Biarkanlah mereka memberanikan diri menembus batas-batas langit dan bumi, mereka tidak akan mampu menentang hukum-hukum Ilahi tanpa mendapat hukuman, dan mereka tidak akan dapat meloloskan diri dari azab Ilahi.”  
Ayat ini dapat juga mengisyaratkan kepada pembuatan roket-roket, sputnik-sputnik, dan sebagainya; dengan alat-alat tersebut orang-orang Rusia (ins) dan Amerika (jin) berusaha mencapai benda-benda langit. Mereka diberitahu, bahwa paling-paling mereka hanya akan dapat mencapai beberapa planet terdekat dari bumi, tetapi jagat-jagat raya kepunyaan Allah Swt.  tidak mungkin dapat dijelajahi seluruhnya.

Gambaran Mengerikan Akibat Perang Dunia & Perang Nuklir

   Mengenai kegagalan yang  akan dialami oleh kedua “golongan besar” atau golongan  jin dan ins tersebut selanjutnya Allah Swt.  berfirman:
فَاِذَا  انۡشَقَّتِ السَّمَآءُ  فَکَانَتۡ وَرۡدَۃً کَالدِّہَانِ ﴿ۚ﴾  فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾
 Dan apabila  langit terbelah dan menjadi merah bagaikan kulit merah.  Maka  nikmat-nikmat Tuhan kamu berdua yang manakah yang kamu  berdua dustakan?   (Al-Rahmān [55]:38-39). 
    Ayat ini menunjuk kepada azab paling dahsyat lagi menakutkan, yang akan menimpa kedua blok besar yang bermusuhan itu. Dunia rupa-rupanya berdiri di tepi jurang api yang berkobar-kobar dengan dahsyatnya dan nyala apinya mengancam akan menghanguskan seluruh peradaban manusia.
 Jadi, betapa jelasnya gambaran tentang azab Ilahi yang diancamkan itu:  فَاِذَا  انۡشَقَّتِ السَّمَآءُ  فَکَانَتۡ وَرۡدَۃً کَالدِّہَانِ  -- “Maka apabila  langit terbelah dan menjadi merah bagaikan kulit merah.” Berbagai gambaran mengenai bencana yang sangat mengerikan akibat perang kedua blok besar dunia tersebut lihat pula  QS. 5:37; QS.13:19; QS.7:07-22; QS.20:106; QS.22:2-5; QS.31:34;  QS.39:48; QS.44:42; QS.69:36; QS.74:30; Qs.101:6.

 Penyebaran  Kembali Gog (Ya’juj) dan Magog (Ma’juj)  di Akhir Zaman

      Bible dan Al-Quran menyebut kedua golongan besar di dunia tersebut sebagai penyebaran kedua kali bangsa-bangsa yang disebut Gog (Ya’juj) dan Magog (Ma’juj) di Akhir Zaman ini setelah mengalami  masa  “pemenjaraan” mereka selama 1000 tahun (QS.21:96-98;  Wahyu 20:1-10), sebagai hukuman atas  merajalelanya mereka yang pertama  di masa pemerintahan Dzulqarnain atau Cyrus – raja kerajaan Media dan Persia – berikut firman-Nya mengenai gerakan militer yang dilakukan Dzulqarnain (Cyrus) selanjutnya ke arah utara wilayah negerinya:
 ثُمَّ  اَتۡبَعَ  سَبَبًا ﴿﴾  حَتّٰۤی  اِذَا بَلَغَ  بَیۡنَ السَّدَّیۡنِ وَجَدَ مِنۡ دُوۡنِہِمَا قَوۡمًا ۙ لَّا یَکَادُوۡنَ یَفۡقَہُوۡنَ قَوۡلًا ﴿﴾  قَالُوۡا یٰذَاالۡقَرۡنَیۡنِ  اِنَّ یَاۡجُوۡجَ وَ مَاۡجُوۡجَ مُفۡسِدُوۡنَ فِی الۡاَرۡضِ فَہَلۡ نَجۡعَلُ لَکَ خَرۡجًا عَلٰۤی اَنۡ  تَجۡعَلَ بَیۡنَنَا وَ  بَیۡنَہُمۡ  سَدًّا ﴿﴾ ٪
Kemudian ia mengikuti jalan lain.  Hingga ketika ia sampai ke tempat di antara dua bukit  ia mendapati di samping  keduanya suatu kaum yang hampir tidak mengertl sepatah kata pun.  Mereka berkata: "Ya Zulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj membuat  kerusakan di bumi,  maka bolehkah kami memberikan upeti  kepada engkau supaya engkau membuat penghalang di antara kami dengan mereka. (Al-Kahf [18]:93-95).
   Ayat ini menunjuk kepada gerakan militer Cyirus yang ketiga kalinya  menuju ke jurusan utara Persia, yaitu ke daerah di antara Laut Kaspia dan pegunungan Kaukasus.   "Dua bukit" berarti dua penghalang. Celah-gunung Darband, tempat dinding itu didirikan, dibatasi pada sebelah yang satu oleh Laut Kaspia dan pada yang sebelah yang lain oleh pegunungan Kaukasus. Keduanya itu menjadi batas penghalang lembah Darband.
 Kalimat “suatu kaum yang hampir tidak mengertl sepatah kata pun” bahwa penduduk daerah-daerah ini berbicara dalam suatu bahasa yang berbeda dari bahasanya Cyrus, tetapi oleh karena mereka tinggal sebagai tetangga yang paling dekat kepada Persia, dan oleh karena mempunyai hubungan tetap dengan orang-orang Persia dan Media, mereka telah belajar mengerti dan berbicara bahasa mereka, sekalipun amat jauh dari sempurna dan dengan amat sukar.
Daerah tempat didirikan dinding itu berbatasan dengan Persia, dan pada masa kemudian menjadi bagiannya. Tetapi sekarang daerah itu termasuk daerah kekuasaan Rusia.  
  Perkataan mereka   "Ya Zulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj membuat  kerusakan di bumi, kata-kata Ya’juj dan Ma’juj kedua-duanya berasal dari akar kata ajja, yang berarti  “ia cepat  langkahnya”; ia atau sesuatu itu menjadi api yang menyala-nyala” (Lexicon Lane).  Makna kata ajja tersebut mengisyaratkan kepada  berbagai ciri khas bangsa-bangsa tersebut
 Ya’juj dan Ma’juj atau Gog  dan Magog menunjuk kepada bangsa Scythia sebelah timur yang terjauh. Atau  seperti dikatakan oleh beberapa pakar, semua bangsa yang mendiami bagian utara Asia dan Eropa (Encyclopaedia Britannica & Jewish Encyclopaedia, pada kata "Gog" dan "Magog", dan Historians'  History of the World, jilid 2 hlm. 582 & Yehezkiel 38 : 2-6 & 39 : 6).

Arti Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog)

Kata-kata ini dapat pula dikenakan kepada bangsa-bangsa Kristen dari barat oleh karena mereka sangat gemar memakai api yang menyala­-nyala dan air yang mendidih – sebagai tenaga penggerak kendaraan mereka, baik di darat mau pun di laut (kapal laut dan lokomotif uap), sebagai hasil dari “Revolusi Industri”,  dan disebabkan semua kemajuan kebendaan dan penemuan-penemuan serta ciptaan-ciptaan mereka itu, merupakan akibat penggunaan barang-barang (api dan air) tersebut dengan tepat dan sangat luas.
Atau kata-kata itu dapat menunjuk kepada gerak-gerik bangsa-bangsa itu yang gelisah resah oleh sebab mereka senantiasa mencari-cari kesempatan dengan tidak mengenal lelah dan tidak sabar mengadakan penaklukan-penaklukan baru  guna memperluas wilayah  imperium mereka, sebagai bangsa penganut faham kolonialisme dan imperialisme (QS.18:19-23).
   Gambaran Ya’juj dan Ma’juj (Gog dan Magog) seperti yang diberikan dalam Bible, tidak meragukan sedikit pun, cocok dengan beberapa kerajaan Kristen dari barat: 
        Pertama, karena mereka disebut sangat banyak, gagah-perkasa dan berkuasa, sebagaimana keterangan Bibel berikut ini:  "Maka pada masa itu engkau akan datang naik seperti guruh yang membinasakan dan seperti awan-awan yang menudungi muka tanah, engkau dengan segala balatentaramu dan beberapa bangsa sertamu” (Yehezkiel 38:9).  Seperti Ya’juj dan Ma’juj, supaya menghimpun mereka itu akan berperang, yang banyaknya mereka seperti pasir di pantai laut" (Wahyu 20:8). "Daging orang pahlawan akan kamu makan dan darah orang besar di dunia akan kamu minum; domba jantan dan anak kambing dan  kambing jantan dan lembu muda. semuanya binatang tambun-tambun dari Bazan! Kamu akan makan lemaknya sampai kenyang dan minum darah sampai mabuk dari sembelihan, yano, telah kusem-belih bagi kamu" (Yehezkiel 39:18, 19).
Kedua, mereka digambarkan sebagai datang dari bagian-bagian bumi sebelah utara dan dari pulau-pulau:  "Bahkan, engkau akan datang dari tempatmu, dari sebelah utara sekali. baik engkau. baik beberapa bangsa besertamu.” (Yehezkiel 38:15).
Ketiga, mereka akan tersebar di seluruh dunia: "Maka mereka itu naik pula ke tanah yang luas (Wahyu 20:9).
Keempat, dari kediaman mereka di utara, mereka akan hijrah ke negeri-negeri lain dan menetap di seluruh penjuru dunia, dan di masa peperangan mereka akan datang berkumpul dari jajahan-jajahan mereka yang jauh-jauh: "Apabila genap seribu tahun maka iblis akan dilepaskan pula dari dalam belenggunya. lalu keluar hendak menyesatkan segala bangsa yang ada di dalam empat penjuru alam, seperti Yajuj-Majuj, supaya menghimpun mereka itu akan berperang, maka banyaknya mereka itu seperti pasir di pantai laut" (Wahyu 2:7-8).
Kitab Yehezkiel menyebut Ya’juj (Gog) "sebagai raja Rus, Mesekh dan Tubal", jelas kata Rus di sini menujuk kepada Rusia, sedangkan  Mesekh kepada Moskwa dan  Tubal kepada Tobolsk.
Ya’juj   (Gog)  disebut juga sebagian dari tanah Ma’juj (Magog - Yehezkiel 38:2), dan Ma’juj (Magog) menurut para  ahli tafsir Bible, merupakan daerah-daerah yang pada zaman purba disebut dengan nama Scythia (termasuk Rusia dan Tartar), dari sana pada masa yang lampau telah datang banyak gerombolan manusia liar dan biadab.
Oleh sebab Rusia termasuk dalam daerah Ma’juj (Magog) maka Rus, Meskh, dan Tubal dapat dianggap sebagai ganti Rusia, Moskwa dan Tobolsk. Demikian pula Ma’juj  (Magog) pun  telah disebutkan pula sebagai nama suatu kaum dalam Yehezkiel 39:6 dan dalam Wahyu 20:8. Dalam Yehezkiel, Ma’juj (Magog) telah disebutkan bersama-sama mereka "yang duduk di tepi laut itu dengan sentosanya."
 Menurut kutipan-kutipan tersebut Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) menggambarkan beberapa  kekuatan besar di Eropa, termasuk Rusia. Dalam Al-Quran (QS.18:95) sebelum ini, mereka telah disebut mengadakan serangan-serangan terhadap daerah-daerah yang terletak di perbatasan utara Iran, yang menunjukkan bahwa mereka itu dari suku-suku yang umumnya dikenal sebagai bangsa Scythia.
Telah merupakan kenyataan sejarah yang cukup diketahui  bahwa zaman purba bangsa Scythia terus-menerus bergerak dari  Asia ke Eropa dalam rombongan-rom-bongan besar,  sedang jalan mereka terletak di sebelah utara pegunungan Kaukasus (Encyclopaedia Britannica. jilid 12, h1m, 263. Edisi 14).
Apabila gelombang pertama telah menetap di Eropa, gelombang-gelombang baru menyusul dari timur dan terus mendesak gelombang-gelombang yang mendahuluinya ke arah lebih barat lagi. Jadi bangsa-bangsa Eropa secara sah, telah disebut Ya’juj (Gog)  dan Ma’juj (Magog) dalam nubuatan Bible.
Anehnya kisah dua pahlawan  bernama Ya’juj (Gog) dan Ma’juj  (Magog) masih tersimpan di Guild Hall (di London) berupa dua patung. Lagi pula  nampak dari kitab Yehezkiel dan Wahyu. bahwa  Ya’juj (Gog) dan Ma’juj  (Magog  akan muncul di Akhir Zaman, yaitu di masa menjelang kebangkitan Nabi Isa Al-Masih a.s.  kedua kalinya, yakni misal Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. yang dibangkitkan dari kalangan umat Islam (QS.43:58): "Dan engkau pun akan mendatangi umatku Israil hendak menudungi muka tanah seperti awan-awan" (Yehezkiel 38:16. Lihat pula Wahyu 20:7-10).
    Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa nubuatan ini menunjuk kepada suatu kaum yang akan muncul pada masa mendatang. Zaman yang ditakdirkan akan munculnva  Ya’juj (Gog) dan Ma’juj  (Magog)  itu ditandai peperangan-peperangan, gempa bumi. wabah. dan malapetaka yang mengerikan.

Pembangunan “Dinding Darband”  

Kembali kepada firman-Nya:
   قَالُوۡا یٰذَاالۡقَرۡنَیۡنِ  اِنَّ یَاۡجُوۡجَ وَ مَاۡجُوۡجَ مُفۡسِدُوۡنَ فِی الۡاَرۡضِ فَہَلۡ نَجۡعَلُ لَکَ خَرۡجًا عَلٰۤی اَنۡ  تَجۡعَلَ بَیۡنَنَا وَ  بَیۡنَہُمۡ  سَدًّا ﴿﴾ ٪
 Mereka berkata: "Ya Zulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj membuat  kerusakan di bumi,  maka bolehkah kami memberikan upeti  kepada engkau supaya engkau membuat penghalang di antara kami dengan mereka. (Al-Kahf [18]:95).
  Suku bangsa Scythia  --yaitu  Ya’juj (Gog) dan Ma’juj  (Magog)   -- menguasai daerah-daerah di sebelah utara dan timur laut Laut Hitam, dan mereka datang dari daerah-daerah itu melalui lembah Darband dan menjarah dan menaklukkan serta memerintah orang-orang Persia. Cyrus (Dzulqarnain)  mengalahkan mereka dan melepaskan orang-orang Persia dari cengkeraman mereka (Historians' History of the World).
Persis di tempat itu, yang menurut Herodotus ada lembah, dan melalui itu bangsa-bangsa Scythia mengadakan serbuan-serbuan terhadap, negeri Persia, terdapat sebuah dinding, ialah dinding Darband yang tersohor. Derbent atau Darband adalah sebuah kota di Persia. Kaukasia, di Propinsi Deghestan, di sebelah barat pantai Laut Kaspia.
 Di selatan terletak tanah-ujung dinding Kaukasus menjorok ke laut, panjangnya 50 mil, yang dinamakan juga dinding Iskandar, menutup lembah sempit Iron Gate (Pintu Besi) atau Caspian Gate (Pintu Gerbang Kaspia). Dinding ini, ketika masih utuh tingginya 29 kaki dan tebalnya kurang lebih 10 kaki, dengan pintu‑pintu besinya dan sejumlah besar menara-menara penjagaan, membentuk pertahanan yang kuat di perbatasan Persia" (Encyclopaedia Britanica pada kata "Derbent").
Bertentangan dengan kenyataan-kenyataan sejarah yang telah terbukti kebenarannya, pada umumnya dianggap, bahwa dinding itu telah dibangun oleh Iskandar Agung. Tetapi gerakan-gerakan militer Iskandar, tidak ubahnya seperti angin puyuh yang ada ketika itu, ia tidak akan sempat mengurus rencana lugs, seperti mendirikan dinding yang begitu besar.
Demikian pula wafatnya dalam usia begitu muda tidak memberi kepadanya  waktu yang cukup untuk menghadapi suatu rencana yang begitu besar. Rupanya anggapan itu telah timbul dari kenyataan, bahwa ahli tafsir Al-Quran dari kalangan orang-orang Islam mempunyai anggapan salah, bahwa Dzulqarnain itu Iskandar.  

“Dinding Darband” Dibangun oleh Cyrus (Dzulqarnain)
 
    Bukti-bukti kenyataan berikut menunjukkan, bahwa Cyrus-lah yang mendirikan dinding itu :
(a) Untuk mematahkan kekuatan bangsa Scythia, Darius, yang menaiki takhta kerajaan sesudah wafat putra Cyrus, dengan melalui Yunani menyerang bangsa Scythia, dari jurusan Eropa. Tidak masuk akal, bahwa ia menempuh perjalanan begitu jauh lagi sukar dan mengambil jalan keliling, untuk menyerang kaum itu melalui Eropa Tengah. padahal mereka tinggal sangat dekat kepadanya di sebelah utara.
Kesimpulan yang tidak dapat dielakkan ialah, bahwa memang ada suatu dinding yang sangat besar, hanya mungkin didirikan oleh Cyrus sebelum zaman Darius. Seandainya tembok yang menghalangi musuh tidak ada, maka hal itu tidak memungkinkan Darius dengan pasukan yang besar, pergi ke sebelah lain dengan mengambil jalan memutar, sambil meninggalkan negeri sendiri terbuka terhadapserangan-serangan musuh dari utara.
(b) Sebelum masa Cyrus, bangsa Scythia mengadakan penyerbuan-penyerbuan terus-menerus dengan tidak ada henti-hentinya terhadap Persia, tetapi sesudah diadakannya penaklukan-penaklukan maka penyerbuan-penyerbuan itu terhenti sama sekali. Kenyataan ini membawa kepada kesimpulan yang sangat mungkin, yaitu bahwa niscaya Cyrus yang telah mendirikan penghalang yang berhasil menghentikan serangan-serangan itu,  dan penghalang itu tentunya dinding Darband yang tersohor, yang keliru orang kenal sebagai dinding Iskandar.


(Bersambung)

Rujukan: The Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid

***

Pajajaran Anyar,  15  September   2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar