ۡ بِسۡمِ
اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ
Khazanah
Ruhani Surah Shād
Bab 24
Terhentinya
Penyebaran Ya'juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) Pada
Masa Pemerintahan Raja Cyrus (Dzulqarnain)
Oleh
Ki Langlang Buana
Kusuma
D
|
alam akhir Bab sebelumnya telah dikemukakan mengenai kemajuan duniawi yang diraih oleh kedua
“golongan besar” (atsqalān) yang
saling berhadapan, firman-Nya:
سَنَفۡرُغُ لَکُمۡ اَیُّہَ
الثَّقَلٰنِ ﴿ۚ﴾ فَبِاَیِّ اٰلَآءِ
رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾
Segera Kami akan menghadapi kamu, hai dua golongan yang kuat. Maka
nikmat-nikmat Tuhan kamu berdua yang
manakah yang kamu berdua dustakan? (Al-Rahmān [55]:32-33).
Sehubungan dengan hal tersebut selanjutnya Allah Swt. berfirman
mengenai keberhasilan sementara
mereka dalam menembus batas-batas alam semesta, firman-Nya:
یٰمَعۡشَرَ الۡجِنِّ وَ الۡاِنۡسِ
اِنِ اسۡتَطَعۡتُمۡ اَنۡ
تَنۡفُذُوۡا مِنۡ اَقۡطَارِ
السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ فَانۡفُذُوۡا ؕ لَا
تَنۡفُذُوۡنَ اِلَّا بِسُلۡطٰنٍ
﴿ۚ﴾ فَبِاَیِّ اٰلَآءِ
رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾ یُرۡسَلُ عَلَیۡکُمَا شُوَاظٌ مِّنۡ نَّارٍ ۬ۙ
وَّ نُحَاسٌ فَلَا تَنۡتَصِرٰنِ ﴿ۚ﴾ فَبِاَیِّ اٰلَآءِ
رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾ فَاِذَا
انۡشَقَّتِ السَّمَآءُ فَکَانَتۡ
وَرۡدَۃً کَالدِّہَانِ ﴿ۚ﴾ فَبِاَیِّ اٰلَآءِ
رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾
Hai golongan
jin dan ins (manusia)! Jika kamu
memiliki kekuatan untuk menembus
batas-batas seluruh langit dan bumi maka tembuslah, namun kamu tidak
dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan. Maka nikmat-nikmat
Tuhan kamu berdua yang manakah yang kamu berdua dustakan? Akan dikirimkan kepada kamu berdua nyala api,
dan leburan tembaga, lalu
kamu berdua tidak akan dapat menolong
diri sendiri. Maka nikmat-nikmat Tuhan kamu berdua yang manakah
yang kamu berdua dustakan? Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah
bagaikan kulit merah. Maka nikmat-nikmat
Tuhan kamu berdua yang manakah yang kamu berdua dustakan? (Al-Rahmān
[55]:34-39).
Dua Kali Perang Dunia dan Ancaman Perang
Nuklir
Ayat-ayat 38-39 I nampaknya
mengandung peringatan akan kemungkinan itu, dan telah terbukti
kebenarannya berupa meletusnya dua Perang
Dunia (Perang Dunia I & II), dan Perang Dunia III atau Perang Nuklir hingga tinggal menunggu waktu saja, karena pada saat ini kemelut berkepanjangan di semenanjung Korea dan kemelut di Timur Tengah – khususnya di di Suriah -- telah membuat kedua blok besar dunia (jin dan ins) tersebut kembali saling berhadapan dengan persiapan militernya masing-masing yang sangat canggih, dan berhulu
ledak nuklir.
Mengenai kemajuan dalam
bidang teknologi – khususnya teknologi antariksa
– yang akan diraih oleh kedua “golongan besar” (ats-tsaqalān) atau golongan jin
dan ins tersebut, sebelumnya dalam
Al-Quran telah menubuatkannya, Allah Swt. berfirman:
اِنِ اسۡتَطَعۡتُمۡ اَنۡ
تَنۡفُذُوۡا مِنۡ اَقۡطَارِ
السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ فَانۡفُذُوۡا ؕ لَا
تَنۡفُذُوۡنَ اِلَّا بِسُلۡطٰنٍ
Jika kamu memiliki kekuatan untuk menembus batas-batas seluruh langit
dan bumi maka tembuslah, namun kamu tidak dapat menembusnya
kecuali dengan kekuatan. (Al-Rahmān [55]:34).
Ayat ini telah diberi bermacam-macam
penafsiran. Menurut suatu penafsiran, para ilmuwan
dan para ahli filsafat yang
membanggakan diri mengenai kemajuan besar yang telah dicapai mereka dalam
bidang ilmu duniawi telah diberitahu,
bahwa kendati pun betapa besarnya kemajuan yang mungkin telah dicapai mereka
dalam pengetahuan dan ilmu, mereka tidak dapat memahami semua hukum alam yang mengatur alam semesta ini dengan sepenuhnya. Betapa
pun mereka berusaha, mereka tidak
akan berhasil dalam pencarian (eksplorasi)
mereka.
Menurut penafsiran lain,
ayat ini memperingatkan orang-orang
berdosa; “Biarkanlah mereka memberanikan diri menembus batas-batas langit dan
bumi, mereka tidak akan mampu menentang hukum-hukum
Ilahi tanpa mendapat hukuman, dan
mereka tidak akan dapat meloloskan diri dari azab Ilahi.”
Ayat ini dapat juga mengisyaratkan kepada pembuatan roket-roket,
sputnik-sputnik, dan sebagainya; dengan alat-alat tersebut orang-orang Rusia (ins) dan Amerika (jin) berusaha mencapai benda-benda
langit. Mereka diberitahu, bahwa paling-paling mereka hanya akan dapat
mencapai beberapa planet terdekat
dari bumi, tetapi jagat-jagat raya
kepunyaan Allah Swt. tidak mungkin dapat
dijelajahi seluruhnya.
Gambaran Mengerikan Akibat Perang
Dunia & Perang Nuklir
Mengenai kegagalan yang akan dialami oleh kedua “golongan besar” atau golongan
jin dan ins tersebut selanjutnya Allah Swt.
berfirman:
فَاِذَا انۡشَقَّتِ
السَّمَآءُ فَکَانَتۡ وَرۡدَۃً
کَالدِّہَانِ ﴿ۚ﴾ فَبِاَیِّ اٰلَآءِ
رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾
Dan apabila langit terbelah dan
menjadi merah bagaikan kulit merah.
Maka nikmat-nikmat
Tuhan kamu berdua yang manakah yang kamu berdua dustakan? (Al-Rahmān
[55]:38-39).
Ayat ini menunjuk kepada azab paling dahsyat lagi menakutkan, yang akan menimpa kedua blok besar yang bermusuhan
itu. Dunia rupa-rupanya berdiri di tepi jurang
api yang berkobar-kobar dengan dahsyatnya dan nyala apinya mengancam akan menghanguskan
seluruh peradaban manusia.
Jadi, betapa jelasnya gambaran tentang azab Ilahi yang diancamkan itu: فَاِذَا
انۡشَقَّتِ السَّمَآءُ فَکَانَتۡ
وَرۡدَۃً کَالدِّہَانِ -- “Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah bagaikan kulit merah.” Berbagai gambaran mengenai bencana yang sangat mengerikan akibat perang kedua
blok besar dunia tersebut lihat pula
QS. 5:37; QS.13:19; QS.7:07-22; QS.20:106; QS.22:2-5; QS.31:34; QS.39:48; QS.44:42; QS.69:36; QS.74:30;
Qs.101:6.
Penyebaran
Kembali Gog (Ya’juj) dan Magog (Ma’juj) di Akhir
Zaman
Bible dan
Al-Quran menyebut kedua golongan besar di dunia tersebut sebagai
penyebaran kedua kali bangsa-bangsa
yang disebut Gog (Ya’juj) dan Magog (Ma’juj) di Akhir Zaman ini setelah mengalami
masa “pemenjaraan” mereka selama
1000 tahun (QS.21:96-98; Wahyu
20:1-10), sebagai hukuman atas merajalelanya
mereka yang pertama di masa pemerintahan
Dzulqarnain atau Cyrus – raja kerajaan Media dan Persia – berikut firman-Nya
mengenai gerakan militer yang
dilakukan Dzulqarnain (Cyrus)
selanjutnya ke arah utara wilayah negerinya:
ثُمَّ اَتۡبَعَ
سَبَبًا ﴿﴾ حَتّٰۤی اِذَا بَلَغَ بَیۡنَ السَّدَّیۡنِ وَجَدَ مِنۡ دُوۡنِہِمَا قَوۡمًا ۙ لَّا یَکَادُوۡنَ یَفۡقَہُوۡنَ قَوۡلًا ﴿﴾ قَالُوۡا یٰذَاالۡقَرۡنَیۡنِ اِنَّ یَاۡجُوۡجَ وَ مَاۡجُوۡجَ
مُفۡسِدُوۡنَ فِی الۡاَرۡضِ فَہَلۡ نَجۡعَلُ
لَکَ خَرۡجًا عَلٰۤی اَنۡ تَجۡعَلَ بَیۡنَنَا وَ بَیۡنَہُمۡ سَدًّا ﴿﴾
٪
Kemudian ia mengikuti jalan lain.
Hingga ketika ia sampai ke tempat di antara dua bukit ia mendapati di samping keduanya suatu
kaum yang hampir tidak mengertl sepatah kata pun. Mereka berkata: "Ya Zulqarnain, sesungguhnya Ya’juj
dan Ma’juj membuat kerusakan
di bumi, maka bolehkah kami memberikan upeti
kepada engkau supaya engkau
membuat penghalang di antara kami dengan mereka. (Al-Kahf
[18]:93-95).
Ayat ini menunjuk kepada gerakan militer Cyirus yang ketiga kalinya menuju ke jurusan utara Persia, yaitu ke
daerah di antara Laut Kaspia dan pegunungan Kaukasus. "Dua bukit" berarti dua penghalang.
Celah-gunung Darband, tempat dinding
itu didirikan, dibatasi pada sebelah yang satu oleh Laut Kaspia dan pada yang
sebelah yang lain oleh pegunungan Kaukasus. Keduanya itu menjadi batas
penghalang lembah Darband.
Kalimat “suatu
kaum yang hampir tidak mengertl sepatah kata pun” bahwa penduduk
daerah-daerah ini berbicara dalam suatu bahasa yang berbeda dari bahasanya Cyrus, tetapi oleh karena mereka tinggal
sebagai tetangga yang paling dekat kepada Persia, dan oleh karena mempunyai
hubungan tetap dengan orang-orang Persia dan Media, mereka telah belajar
mengerti dan berbicara bahasa mereka, sekalipun amat jauh dari sempurna dan
dengan amat sukar.
Daerah
tempat didirikan dinding itu
berbatasan dengan Persia, dan pada masa kemudian menjadi bagiannya. Tetapi
sekarang daerah itu termasuk daerah kekuasaan Rusia.
Perkataan mereka "Ya Zulqarnain,
sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj membuat
kerusakan di bumi”, kata-kata
Ya’juj dan Ma’juj kedua-duanya berasal dari akar kata ajja, yang
berarti “ia cepat langkahnya”; ia atau
sesuatu itu menjadi api yang menyala-nyala” (Lexicon Lane). Makna
kata ajja tersebut mengisyaratkan
kepada berbagai ciri khas bangsa-bangsa tersebut
Ya’juj dan Ma’juj atau Gog
dan Magog menunjuk kepada bangsa Scythia sebelah timur yang
terjauh. Atau seperti dikatakan oleh
beberapa pakar, semua bangsa yang mendiami bagian utara Asia dan Eropa (Encyclopaedia Britannica &
Jewish Encyclopaedia, pada kata "Gog" dan "Magog",
dan Historians' History of the World, jilid 2 hlm.
582 & Yehezkiel 38 : 2-6 & 39 : 6).
Arti Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog)
Kata-kata
ini dapat pula dikenakan kepada bangsa-bangsa
Kristen dari barat oleh karena mereka sangat gemar memakai api yang menyala-nyala
dan air yang mendidih – sebagai tenaga
penggerak kendaraan mereka, baik di darat mau pun di laut (kapal laut dan
lokomotif uap), sebagai hasil dari “Revolusi Industri”, dan disebabkan semua kemajuan kebendaan dan penemuan-penemuan serta ciptaan-ciptaan
mereka itu, merupakan akibat penggunaan barang-barang (api dan air) tersebut
dengan tepat dan sangat luas.
Atau
kata-kata itu dapat menunjuk kepada gerak-gerik
bangsa-bangsa itu yang gelisah resah
oleh sebab mereka senantiasa mencari-cari
kesempatan dengan tidak mengenal lelah dan tidak sabar mengadakan
penaklukan-penaklukan baru guna
memperluas wilayah imperium mereka, sebagai bangsa penganut faham kolonialisme dan imperialisme
(QS.18:19-23).
Gambaran Ya’juj
dan Ma’juj (Gog dan Magog) seperti
yang diberikan dalam Bible, tidak
meragukan sedikit pun, cocok dengan beberapa kerajaan Kristen dari barat:
Pertama, karena mereka disebut sangat
banyak, gagah-perkasa dan berkuasa, sebagaimana keterangan Bibel berikut ini: "Maka pada masa itu engkau akan datang naik
seperti guruh yang membinasakan dan seperti awan-awan yang menudungi muka
tanah, engkau dengan segala balatentaramu dan beberapa bangsa sertamu” (Yehezkiel 38:9). “Seperti
Ya’juj dan Ma’juj, supaya menghimpun mereka itu akan berperang, yang banyaknya
mereka seperti pasir di pantai laut" (Wahyu 20:8). "Daging
orang pahlawan akan kamu makan dan darah orang besar di dunia akan kamu minum;
domba jantan dan anak kambing dan
kambing jantan dan lembu muda. semuanya binatang tambun-tambun dari
Bazan! Kamu akan makan lemaknya sampai kenyang dan minum darah sampai mabuk
dari sembelihan, yano, telah kusem-belih bagi kamu" (Yehezkiel 39:18, 19).
Kedua,
mereka digambarkan sebagai datang dari bagian-bagian bumi sebelah utara dan
dari pulau-pulau: "Bahkan, engkau akan datang dari tempatmu,
dari sebelah utara sekali. baik engkau. baik beberapa bangsa besertamu.” (Yehezkiel 38:15).
Ketiga,
mereka akan tersebar di seluruh dunia: "Maka mereka itu naik pula ke tanah yang luas (Wahyu 20:9).
Keempat,
dari kediaman mereka di utara, mereka akan hijrah
ke negeri-negeri lain dan menetap di seluruh penjuru dunia, dan di masa
peperangan mereka akan datang berkumpul dari jajahan-jajahan mereka yang
jauh-jauh: "Apabila genap seribu
tahun maka iblis akan dilepaskan
pula dari dalam belenggunya. lalu keluar hendak menyesatkan segala bangsa yang
ada di dalam empat penjuru alam, seperti Yajuj-Majuj,
supaya menghimpun mereka itu akan berperang, maka banyaknya mereka itu seperti
pasir di pantai laut" (Wahyu
2:7-8).
Kitab Yehezkiel menyebut Ya’juj (Gog) "sebagai raja Rus, Mesekh
dan Tubal", jelas kata Rus di sini menujuk kepada Rusia, sedangkan Mesekh
kepada Moskwa dan Tubal
kepada Tobolsk.
Ya’juj (Gog) disebut
juga sebagian dari tanah Ma’juj (Magog
- Yehezkiel 38:2), dan Ma’juj (Magog) menurut para ahli tafsir Bible, merupakan daerah-daerah
yang pada zaman purba disebut dengan nama Scythia
(termasuk Rusia dan Tartar), dari sana pada masa yang lampau telah datang
banyak gerombolan manusia liar dan biadab.
Oleh sebab Rusia termasuk dalam daerah Ma’juj (Magog) maka Rus, Meskh, dan Tubal dapat dianggap sebagai ganti Rusia, Moskwa dan Tobolsk. Demikian
pula Ma’juj (Magog) pun
telah disebutkan pula sebagai nama suatu kaum dalam Yehezkiel 39:6 dan dalam Wahyu 20:8. Dalam Yehezkiel,
Ma’juj (Magog) telah disebutkan
bersama-sama mereka "yang duduk di tepi laut itu dengan sentosanya."
Menurut
kutipan-kutipan tersebut Ya’juj (Gog)
dan Ma’juj (Magog) menggambarkan
beberapa kekuatan besar di Eropa, termasuk Rusia. Dalam Al-Quran (QS.18:95) sebelum ini, mereka telah disebut
mengadakan serangan-serangan terhadap
daerah-daerah yang terletak di perbatasan utara
Iran, yang menunjukkan bahwa mereka itu dari suku-suku yang umumnya dikenal
sebagai bangsa Scythia.
Telah
merupakan kenyataan sejarah yang cukup diketahui bahwa zaman purba bangsa Scythia terus-menerus bergerak dari Asia
ke Eropa dalam rombongan-rom-bongan
besar, sedang jalan mereka terletak di
sebelah utara pegunungan Kaukasus (Encyclopaedia
Britannica. jilid 12, h1m, 263.
Edisi 14).
Apabila
gelombang pertama telah menetap di Eropa, gelombang-gelombang baru menyusul
dari timur dan terus mendesak gelombang-gelombang yang mendahuluinya ke arah lebih barat lagi. Jadi
bangsa-bangsa Eropa secara sah, telah disebut Ya’juj (Gog) dan Ma’juj
(Magog) dalam nubuatan Bible.
Anehnya
kisah dua pahlawan bernama Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) masih
tersimpan di Guild Hall (di London) berupa dua patung. Lagi pula nampak dari kitab Yehezkiel dan Wahyu.
bahwa Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog
akan muncul di Akhir Zaman,
yaitu di masa menjelang kebangkitan Nabi
Isa Al-Masih a.s. kedua
kalinya, yakni misal Nabi Isa Ibnu Maryam
a.s. yang dibangkitkan dari kalangan umat
Islam (QS.43:58): "Dan engkau
pun akan mendatangi umatku Israil hendak menudungi muka tanah seperti awan-awan"
(Yehezkiel 38:16. Lihat pula Wahyu 20:7-10).
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa nubuatan ini menunjuk kepada suatu kaum
yang akan muncul pada masa mendatang. Zaman yang ditakdirkan akan munculnva Ya’juj
(Gog) dan Ma’juj (Magog) itu ditandai peperangan-peperangan, gempa
bumi. wabah. dan malapetaka yang mengerikan.
Pembangunan “Dinding Darband”
Kembali
kepada firman-Nya:
قَالُوۡا یٰذَاالۡقَرۡنَیۡنِ اِنَّ یَاۡجُوۡجَ وَ مَاۡجُوۡجَ
مُفۡسِدُوۡنَ فِی الۡاَرۡضِ فَہَلۡ نَجۡعَلُ
لَکَ خَرۡجًا عَلٰۤی اَنۡ تَجۡعَلَ بَیۡنَنَا وَ بَیۡنَہُمۡ سَدًّا ﴿﴾
٪
Mereka berkata: "Ya Zulqarnain, sesungguhnya Ya’juj
dan Ma’juj membuat kerusakan
di bumi, maka bolehkah kami memberikan upeti
kepada engkau supaya engkau
membuat penghalang di antara kami dengan mereka. (Al-Kahf
[18]:95).
Suku
bangsa Scythia --yaitu Ya’juj
(Gog) dan Ma’juj (Magog) -- menguasai
daerah-daerah di sebelah utara dan timur laut Laut Hitam, dan mereka datang
dari daerah-daerah itu melalui lembah
Darband dan menjarah dan menaklukkan serta memerintah orang-orang
Persia. Cyrus (Dzulqarnain) mengalahkan mereka dan melepaskan orang-orang
Persia dari cengkeraman mereka (Historians'
History of the World).
Persis di
tempat itu, yang menurut Herodotus ada lembah, dan melalui itu bangsa-bangsa Scythia mengadakan serbuan-serbuan
terhadap, negeri Persia, terdapat sebuah dinding,
ialah dinding Darband yang tersohor. Derbent atau Darband adalah sebuah kota di Persia. Kaukasia, di Propinsi
Deghestan, di sebelah barat pantai Laut Kaspia.
Di selatan terletak tanah-ujung dinding Kaukasus menjorok ke laut, panjangnya 50
mil, yang dinamakan juga dinding Iskandar,
menutup lembah sempit Iron Gate (Pintu
Besi) atau Caspian Gate (Pintu
Gerbang Kaspia). Dinding ini, ketika masih utuh tingginya 29 kaki dan tebalnya kurang lebih 10
kaki, dengan pintu‑pintu besinya dan sejumlah besar menara-menara penjagaan,
membentuk pertahanan yang kuat di perbatasan Persia" (Encyclopaedia Britanica pada kata "Derbent").
Bertentangan
dengan kenyataan-kenyataan sejarah yang telah terbukti kebenarannya, pada
umumnya dianggap, bahwa dinding itu
telah dibangun oleh Iskandar Agung.
Tetapi gerakan-gerakan militer Iskandar, tidak ubahnya seperti angin puyuh yang
ada ketika itu, ia tidak akan sempat mengurus rencana lugs, seperti mendirikan dinding yang begitu besar.
Demikian
pula wafatnya dalam usia begitu muda tidak memberi kepadanya waktu yang cukup untuk menghadapi suatu
rencana yang begitu besar. Rupanya anggapan itu telah timbul dari kenyataan,
bahwa ahli tafsir Al-Quran dari kalangan orang-orang Islam mempunyai anggapan
salah, bahwa Dzulqarnain itu Iskandar.
“Dinding Darband” Dibangun oleh Cyrus (Dzulqarnain)
Bukti-bukti kenyataan berikut menunjukkan,
bahwa Cyrus-lah yang mendirikan dinding
itu :
(a) Untuk
mematahkan kekuatan bangsa Scythia, Darius,
yang menaiki takhta kerajaan sesudah wafat putra Cyrus, dengan melalui Yunani menyerang bangsa Scythia, dari jurusan
Eropa. Tidak masuk akal, bahwa ia menempuh perjalanan begitu jauh lagi sukar
dan mengambil jalan keliling, untuk menyerang kaum itu melalui Eropa Tengah.
padahal mereka tinggal sangat dekat kepadanya di sebelah utara.
Kesimpulan
yang tidak dapat dielakkan ialah, bahwa memang ada suatu dinding yang sangat
besar, hanya mungkin didirikan oleh Cyrus
sebelum zaman Darius. Seandainya
tembok yang menghalangi musuh tidak ada, maka hal itu tidak memungkinkan Darius dengan pasukan yang besar, pergi
ke sebelah lain dengan mengambil jalan memutar, sambil meninggalkan negeri
sendiri terbuka terhadapserangan-serangan musuh dari utara.
(b) Sebelum
masa Cyrus, bangsa Scythia mengadakan
penyerbuan-penyerbuan terus-menerus dengan tidak ada henti-hentinya terhadap
Persia, tetapi sesudah diadakannya penaklukan-penaklukan maka
penyerbuan-penyerbuan itu terhenti sama sekali. Kenyataan ini membawa kepada
kesimpulan yang sangat mungkin, yaitu bahwa niscaya Cyrus yang telah mendirikan penghalang yang berhasil menghentikan
serangan-serangan itu, dan penghalang
itu tentunya dinding Darband yang
tersohor, yang keliru orang kenal sebagai dinding Iskandar.
(Bersambung)
Rujukan: The Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***
Pajajaran Anyar, 15
September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar