Jumat, 20 September 2013

Nubuatan Cyrus (Dzulqarnain) Mengenai Merejalelanya Kembali Gog (Ya'juj) dan Magog (Ma'juj) di Akhir Zaman





ۡ بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ

Khazanah Ruhani Surah  Shād


Bab 25

  Nubuatan Cyrus (Dzulqarnain)  Mengenai  Merajalelanya Kembali    Gog (Ya’juj) dan  Magog (Ma’juj)   di Akhir Zaman  

Oleh

Ki Langlang Buana Kusuma

D
alam akhir  Bab sebelumnya  telah dikemukakan mengenai  merajalelanya   Ya’juj (Gog) dan Ma’juj  (Magog)   di masa pemerintahan Cyrus (Dzulqarnain), firman-Nya:
   قَالُوۡا یٰذَاالۡقَرۡنَیۡنِ  اِنَّ یَاۡجُوۡجَ وَ مَاۡجُوۡجَ مُفۡسِدُوۡنَ فِی الۡاَرۡضِ فَہَلۡ نَجۡعَلُ لَکَ خَرۡجًا عَلٰۤی اَنۡ  تَجۡعَلَ بَیۡنَنَا وَ  بَیۡنَہُمۡ  سَدًّا ﴿﴾ ٪
Mereka berkata: "Ya Zulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj membuat kerusakan di bumi,  maka bolehkah kami memberikan upeti  kepada engkau supaya engkau membuat penghalang di antara kami dengan mereka. (Al-Kahf [18]:95).
  Suku bangsa Scythia  --yaitu  Ya’juj (Gog) dan Ma’juj  (Magog)   -- menguasai daerah-daerah di sebelah utara dan timur laut Laut Hitam, dan mereka datang dari daerah-daerah itu melalui lembah Darband dan menjarah dan menaklukkan serta memerintah orang-orang Persia. Cyrus (Dzulqarnain)  mengalahkan mereka dan melepaskan orang-orang Persia dari cengkeraman mereka (Historians' History of the World).
Persis di tempat itu, yang menurut Herodotus ada lembah, dan melalui itu bangsa-bangsa Scythia mengadakan serbuan-serbuan terhadap  negeri Persia, terdapat sebuah dinding, ialah dinding Darband yang tersohor. Derbent atau Darband adalah sebuah kota di Persia. Kaukasia, di Propinsi Deghestan, di sebelah barat pantai Laut Kaspia.
 Di selatan terletak tanah-ujung dinding Kaukasus menjorok ke laut, panjangnya 50 mil, yang dinamakan juga dinding Iskandar, menutup lembah sempit Iron Gate (Pintu Besi) atau Caspian Gate (Pintu Gerbang Kaspia). Dinding ini, ketika masih utuh  tingginya 29 kaki dan tebalnya kurang lebih 10 kaki, dengan pintu‑pintu besinya dan sejumlah besar menara-menara penjagaan, membentuk pertahanan yang kuat di perbatasan Persia" (Encyclopaedia Britannica pada kata "Derbent").
Bertentangan dengan kenyataan-kenyataan sejarah yang telah terbukti kebenarannya, pada umumnya dianggap  bahwa dinding itu telah dibangun oleh Iskandar Agung. Tetapi gerakan-gerakan militer Iskandar, tidak ubahnya seperti angin puyuh yang ada ketika itu, ia tidak akan sempat mengurus rencana luas, seperti mendirikan dinding yang begitu besar.
Demikian pula wafatnya dalam usia begitu muda tidak memberi kepadanya  waktu yang cukup untuk menghadapi suatu rencana yang begitu besar. Rupanya anggapan itu telah timbul dari kenyataan, bahwa ahli tafsir Al-Quran dari kalangan orang-orang Islam mempunyai anggapan salah, bahwa Dzulqarnain itu Iskandar.  

“Dinding Darband” Dibangun oleh Cyrus (Dzulqarnain)
 
    Bukti-bukti kenyataan berikut menunjukkan, bahwa Cyrus  -- yakni Dzulqarnain -- itulah yang mendirikan dinding itu:
(a) Untuk mematahkan kekuatan bangsa Scythia, Darius, yang menaiki takhta kerajaan sesudah wafat putra Cyrus, dengan melalui Yunani menyerang bangsa Scythia, dari jurusan Eropa. Tidak masuk akal, bahwa ia menempuh perjalanan begitu jauh lagi sukar dan mengambil jalan keliling, untuk menyerang kaum itu melalui Eropa Tengah. padahal mereka tinggal sangat dekat kepadanya di sebelah utara.
Kesimpulan yang tidak dapat dielakkan ialah, bahwa memang ada suatu dinding yang sangat besar, hanya mungkin didirikan oleh Cyrus sebelum zaman Darius. Seandainya tembok yang menghalangi musuh tidak ada, maka hal itu tidak memungkinkan Darius dengan pasukan yang besar, pergi ke sebelah lain dengan mengambil jalan memutar, sambil meninggalkan negeri sendiri terbuka terhadap serangan-serangan musuh dari utara.
(b) Sebelum masa Cyrus, bangsa Scythia mengadakan penyerbuan-penyerbuan terus-menerus dengan tidak ada henti-hentinya terhadap Persia, tetapi sesudah diadakannya penaklukan-penaklukan maka penyerbuan-penyerbuan itu terhenti sama sekali. Kenyataan ini membawa kepada kesimpulan yang sangat mungkin, yaitu bahwa niscaya Cyrus yang telah mendirikan penghalang yang berhasil menghentikan serangan-serangan itu,  dan penghalang itu tentunya dinding Darband yang tersohor, yang keliru orang kenal sebagai dinding Iskandar.
   Walau pun kaum tersebut  berada di luar wilayah kekuasaan Cyrus (Dzulqarnain), namun demikian demi menjaga wilayah kekuasaannya di sebelah utara tersebut ia merespon permintaan tersebut, firman-Nya:
قَالَ مَا مَکَّنِّیۡ فِیۡہِ رَبِّیۡ خَیۡرٌ فَاَعِیۡنُوۡنِیۡ بِقُوَّۃٍ  اَجۡعَلۡ بَیۡنَکُمۡ وَ بَیۡنَہُمۡ  رَدۡمًا ﴿ۙ﴾  اٰتُوۡنِیۡ زُبَرَ الۡحَدِیۡدِ ؕ حَتّٰۤی  اِذَا سَاوٰی بَیۡنَ الصَّدَفَیۡنِ قَالَ انۡفُخُوۡا ؕ حَتّٰۤی  اِذَا جَعَلَہٗ  نَارًا ۙ قَالَ اٰتُوۡنِیۡۤ  اُفۡرِغۡ عَلَیۡہِ قِطۡرًا ﴿ؕ﴾  فَمَا اسۡطَاعُوۡۤا اَنۡ یَّظۡہَرُوۡہُ  وَ مَا اسۡتَطَاعُوۡا  لَہٗ  نَقۡبًا﴿﴾
la berkata: "Kekuasaan  yang dianugerahkan kepadaku oleh Tuhan-ku dalam hal ini adalah lebih baik, tetapi kamu boleh membantuku dengan kekuatan,  aku akan mendirikan sebuah penghalang di antara kamu dengan mereka. Berikanlah kepadaku kepingan-kepingan besi.” Hingga ketika ia telah meratakan di antara kedua bukit itu, ia berkata: “Hembuskanlah api.” Hingga ketika ia telah menjadikannya seperti api ia berkata: "Berikanlah kepadaku cairan tembaga, supaya aku dapat menuangkan di atasnya." Maka mereka, Ya’juj dan Ma’juj tidak dapat memanjatnya dan tidak dapat melubanginya. (Al-Kahf [18]:96-98).
    Cyrus minta kepada penduduk setempat untuk menyediakan baginya tenaga manusia, sebab kata quwwah berarti  kekuatan fisik, yaitu tenaga kasar.  Selain  tenaga kasar,  Cyrus meminta pula dari penduduk setempat  besi dan tembaga yang dicairkan. Tembaga itu — bukan seperti besi — tidak berkarat dan bila dicampur dengan besi, maka hasil campuran itu menjadi lebih keras serta tahan karat. Tenaga ahli bangunan dan teknik diisi oleh ahli-ahli teknik Cyrus.
  Kubu (dinding penghalang) tersebut didirikan di antara Laut Kaspia dan pegunungan Kaukasus. Dan setelah pembuatan dinding itu selesai  maka berhentilah serangan­-serangan  Ya’juj (Gog) dan Ma’juj  (Magog)    dari utara. Tembok itu terlalu tebal untuk dipecahkan dan ditembus, dan terlalu tinggi untuk dipanjat. Dinding itu tingginva 29 kaki dan lebarnya 10 kaki (Encyclopaedia Britannica pada kata "Derbent"). dan mempunyai pintu-pintu besi dan menara-menara penjagaan. Dinding itu merupakan penjaga batas Persia yang paling ampuh.

Nubuatan Cyrus (Dzulqarnain) Mengenai akan  Merajalelanya
Kembali Ya’juj (Gog) dan Ma’juj  (Magog)    di Akhir Zaman

       Atas keberhasilannya membangun dinding  penghalang tersebut Cyrus  selain menyatakan rasa syukurnya kepada Allah Swt., juga mengemukakan  nubuatan (kabar gaib) mengenai dinding penghalang tersebut, firman-Nya:
قَالَ ہٰذَا رَحۡمَۃٌ مِّنۡ رَّبِّیۡ ۚ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ رَبِّیۡ جَعَلَہٗ  دَکَّآءَ ۚ وَ کَانَ وَعۡدُ رَبِّیۡ  حَقًّا  ﴿ؕ﴾ وَ تَرَکۡنَا بَعۡضَہُمۡ یَوۡمَئِذٍ یَّمُوۡجُ فِیۡ بَعۡضٍ وَّ نُفِخَ فِی الصُّوۡرِ فَجَمَعۡنٰہُمۡ جَمۡعًا ﴿ۙ﴾
Ia, Dzulqarnain, berkata: “Ini rahmat dari Tuhan-ku, tetapi apabila telah tiba janji Tuhan-ku, Dia akan me­mecahkannya berkeping-keping, dan  janji Tuhan-ku itu pasti benar.” Dan pada hari itu Kami akan mem­biarkan sebagian mereka  menyerang sebagian lain, dan nafiri akan ditiup, lalu  Kami akan menghimpun mereka itu semuanya.   (Al-Kahf [18]:99-100).
  Cyrus tentunya telah diberitahu Allah Swt. melalui ilham bahwa pada suatu ketika di masa depan  Ya’juj (Gog) dan Ma’juj  (Magog)   akan tersebar sekali lagi ke tenggara. dan tembok penghalang itu akan mampu menahan atau menghentikan gerak maju mereka. Rupanya inilah arti dari kata-kata "Dia akan memecahkannya."
  Dalam QS.21:97 kita diberitahu  bahwa   Ya’juj (Gog) dan Ma’juj  (Magog)     akan menjulurkan tangan-tangan guritanya ke seluruh dunia. Secara kiasan makna "memecahkan dinding” dapat pula menunjuk kepada merosotnya kekuatan politik Islam,  terutama kekuatan bangsa Turki  atau kerajaan Ottoman -- di Eropa. Dengan menjadi lemahnya kerajaan Islam di Turki (Ottoman) maka jalan bangsa-bangsa Kristen di Eropa untuk menaklukkan daerah timur menjadi terbuka.
     Sejak mundurnya dan berakhirnya era Abbasiyyah, keadaan politik umat Islam mengalami kemajuan kembali oleh tiga kerajaan besar: Utsmani (Ottoman) di Turki, Mughal di India, Safawidi di Persia. Dari ketiganya, kerajaan Turki Utsmani (Ottoman) adalah yang terbesar dan terlama. Kerajaan Turki Utsmani (Ottoman) runtuh dan berubah menjadi republik Turki pada tahun 1924 M..
    Ada pun makna  firman-Nya:
وَ تَرَکۡنَا بَعۡضَہُمۡ یَوۡمَئِذٍ یَّمُوۡجُ فِیۡ بَعۡضٍ وَّ نُفِخَ فِی الصُّوۡرِ فَجَمَعۡنٰہُمۡ جَمۡعًا ﴿ۙ﴾
Dan pada hari itu Kami akan mem­biarkan sebagian mereka  menyerang sebagian lain,  dan nafiri akan ditiup, lalu  Kami akan menghimpun mereka itu semuanya. (Al-Kahf [18]:100).

     Pada waktu menanjaknya  Ya’juj (Gog) dan Ma’juj  (Magog)    ke tangga kekuasaan, bangsa‑bangsa di seluruh dunia akan berhimpun  sehingga seluruh dunia akan menjadi seperti satu negeri. Dan menurut Bible, “Bangsa akan melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan serta kedengkian, kebencian, dan keburukan akan merajalela."
       Isyarat itu nampaknya ditujukan kepada  masa di Akhir Zaman  ini. Dalam perang dunia yang lampau seolah-olah   Ya’juj (Gog) dan Ma’juj  (Magog)     telah dilepaskan di dunia, dan manusia gemetar bila mengkhayalkan kebinasaan yang dapat diakibatkan oleh Perang Dunia Ketiga atau Perang Nuklir.

Perang Armagedon

Menurut Yehezkiel (bab-bab 38 dan 39) Uni Soviet (Rusia) itu Ya’juj (Gog) dan bangsa-bangsa barat itu Ma’juj (Magog). Kini pun mereka sedang bersiap-siap untuk perang Armagedon. Lebih lanjut Allah Swt. menggambarkan mengenai keadaan mengerikan ketika bangsa-bangsa di dunia terlibat dalam dua  Perang Dunia, terutama Perang Dunia ketiga yang juga akan merupakan Perang Nuklir, firman-Nya:
وَّ عَرَضۡنَا جَہَنَّمَ  یَوۡمَئِذٍ  لِّلۡکٰفِرِیۡنَ  عَرۡضَۨا ﴿﴾ۙ الَّذِیۡنَ کَانَتۡ اَعۡیُنُہُمۡ فِیۡ غِطَـآءٍ عَنۡ ذِکۡرِیۡ وَ کَانُوۡا لَا یَسۡتَطِیۡعُوۡنَ سَمۡعًا ﴿﴾
Dan pada hari itu Kami menghadirkan Jahannam berhadapan muka dengan orang-orang kafir, yaitu orang-orang yang mata mereka tertutup dari pe­ringatan-Ku, dan mereka tidak mampu mendengar. (Al-Kahf [18]:101-102). 
   Untuk pembahasan hukuman Allah Swt.  yang amat mengerikan dan membina-sakan yang akan turun kepada  Ya’juj (Gog) dan Ma’juj  (Magog)      itu dikemukakan dalam  Surah Ar-Rahmān dalam Bab sebelumnya: 
فَاِذَا  انۡشَقَّتِ السَّمَآءُ  فَکَانَتۡ وَرۡدَۃً کَالدِّہَانِ ﴿ۚ﴾  فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾
Dan apabila  langit terbelah dan menjadi merah bagaikan kulit merah.  Maka  nikmat-nikmat Tuhan kamu berdua yang manakah yang kamu  berdua dustakan (Al-Rahmān [55]:38-39). 
 Ayat ini menunjuk kepada azab paling dahsyat lagi menakutkan, yang akan menimpa kedua blok besar yang bermusuhan itu. Dunia rupa-rupanya berdiri di tepi jurang api yang berkobar-kobar dengan dahsyatnya dan nyala apinya mengancam akan menghanguskan seluruh peradaban manusia.
Jadi, betapa jelasnya gambaran tentang azab Ilahi yang diancamkan itu:  فَاِذَا  انۡشَقَّتِ السَّمَآءُ  فَکَانَتۡ وَرۡدَۃً کَالدِّہَانِ  -- “Maka apabila  langit terbelah dan menjadi merah bagaikan kulit merah.” Berbagai gambaran lainnya  mengenai bencana yang sangat mengerikan akibat perang kedua blok besar dunia tersebut lihat pula  QS. 5:37; QS.13:19; QS.7:07-22; QS.20:106; QS.22:2-5; QS.31:34;  QS.39:48; QS.44:42; QS.69:36; QS.74:30; Qs.101:6.


(Bersambung)

Rujukan: The Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid

***

Pajajaran Anyar,  17  September   2013




Tidak ada komentar:

Posting Komentar