بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡم
Khazanah
Ruhani Surah Shād
Bab 311
Nubuatan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. Mengenai
Kedatangan “Nabi Ahmad Saw.” atau Emeth atau Saoshyant atau Paraklit
(Paraclete) yakni Nabi Besar Muhammad Saw.
Oleh
Ki Langlang Buana Kusuma
D
|
alam bagian akhir Bab sebelumnya telah dikemukakan
mengenai perempuan
yang mandi di danau Kashva atau sumber air itu yakni Siti Hajar yang agung, yang kemudian -- sebagai pengabulan
doa dari Nabi Ibrahim a.s. bersama
putra beliau, Nabi Isma’il a.s., -- lahir Nabi Besar Muhammad saw. (QS.2:128-230) yang dalam nubuatan agama kaum Majusi disebut Saoshyant atau Astvat-ereta:
“Namanya kelak adalah Saoshyant
yang jaya dan namanya kelak Astvat-ereta.
Dia adalah Saoshyant (Dia yang
terpuji) karena dia bermanfaat bagi seluruh dunia fisik. Dia kelak adalah Astvat-ereta (Dia yang suka memuji)
karena sebagai ciptaan fisik dan sebagai makhluk hidup dia akan tegak
menjalankan penghancuran terhadap makhluk fisik yang mempertahankan berhala dan
sejenisnya serta memperbaiki kesalahan dari kaum Majusi”. (Yasht
28:28).
Selanjutnya dijelaskan mengenai kemakbulan doa-doa
Nabi Besar Muhammad saw.:
Dia adalah Astvat-ereta,
karena kejahatan yang dilakukan oleh penyembah berhala maupun kaum Majusi
terhadapnya tak bisa melukainya karena doa-doanya. (Yasht 28:29).
Beberapa Ciri Misi Suci Saoshyant (Nabi Besar Muhammad Saw.) dan Para Sahabatnya
Berikut
adalah beberapa ciri khas dari Nabi Besar Muhammad saw. dalam nubuatan-nubuatan tersebut:
1. Para sahabat dari Saoshyant
yang suci diajak untuk datang.
2. Fikiran, semanagat dan iman
para sahabat tidak pernah bertambah tua atau mati.
3. Pada kedatangannya secara
spiritual bangsa-bangsa yang mati akan bangkit kembali.
4. Para musuhnya akan jatuh.
Usaha dan perangnya adalah untuk segala kejahatan.
5. Dia akan menjadi sumber
mata air evolusi serta perkembangan dari bangsa-bangsa.
6. Dia akan menjadi akhir dari
para nabi. Di masanya dunia akan di
renovasi.
7. Dia akan menaklukkan dan
memerintah setan.
8. Dia akan menegakkan agama
yang murni. Akan menyingkirkan kegelapan dari dunia.
9. Cahayanya yang besar adalah
busana ketulusan.
10. Para sahabat Saoshyant
tidak akan disebut pelayan melainkan kawan-kawannya. Agamanya adalah jalan tertinggi kepada kebijaksanaan.
11.
Mereka akan
mengalunkan doa dengan pujian kepada Tuhan
Yang-esa semata.
12. Fikiran mereka
adalah fikiran yang baik, kata-katanya baik, dan amal perbuatannya juga baik.
Kedudukan mereka akan maju menurut tatanan yang tulus.
13. Dia yang suci akan
segera tiba. Saoshyant adalah pemberi atau dermawan yang besar.
14.
Dan penyelamat
dengan wahyu yang luhur.
15. Saoshyant
itu seperti Engkau wahai Tuhan Mazda
(dicelup dalam warna Tuhan).
16. Dia kelak adalah lelaki ideal yang akan mengusir
rancangan para pendeta palsu.
17
Bagaimana saya
akan melengkapi pujian kepadanya? Dia akan mengusir dari tanah ini para pemburu
kesenangan yang bermabuk-mabukan.
18 Kami (bangsa Iran)
mengundang Saoshyant yang dermawan, abadi, dan salih untuk menolong kami.
19. Mereka yang paling
tepat dan benar dalam pembicaraan mereka.
20. Dia yang paling
tekun, yang paling mulia dalam pemikirannya, yang paling agung dan perkasa.
21.Engkau (wahai
Tuhan) yang dalam kekuasaan-Mu kuletakkan kesusahan dan keraguanku.
22. Semoga kelak nabi
yang Engkau simpan menemukan dan memperoleh haknya demi kebahagiaanku.
23.PemikirMu yang
baik dan yang Kau anugerahi rahmat mukjizat, semoga Saoshyant-Mu (Muhammad)
menyaksikan betapa hadiah ganjaran-Mu kelak bagi dirinya. Kapan, wahai Mazda! Datang lelaki dengan pemikiran
sempurna?…Saya datang kepadamu, wahai engkau dermawan abadi, sebagai seorang
pendeta yang memuji, dan mohon pertolongan, sebagai seorang pengingat,
membacakan doamu, dan sebagai yang bersenandung demi pengorbanan dan
kehormatanmu. Kehendak baikmu, dan doamu. Wahai, engkau Saoshyant yang suci
(Muhammad dan para sahabatnya) dan demi salatmu yang tepat waktu demi rahmat
dan pembebasan dosa darimu.Wahai engkau dermawan abadi, yang memerintah dengan
benar dan yang mengungkap (semuanya) dengan benar!
24. Saya serahkan
kepadamu daging jasadku ini sendiri, dan begitu pula semua rahmat kehidupanku.
25.Dalam Dasatir dikatakan: “Ketika kaum
Zoroastrian meninggalkan agama mereka, seorang laki-laki akan muncul di Arabia, yang para pengikutnya akan
menaklukkan Persia.”
26. Sebagai ganti menyembah api mereka akan menghadapkan
wajahnya ke rumah Tuhan yang dibangun
oleh Mahabad (Ibrahim) dalam doanya,
yang akan dibersihkan dari semua berhala.Mereka (para pengikut Nabi itu) akan
menjadi rahmat bagi seluruh alam.
27. Mereka akan
menjadi tuan dari Persia, Madain, Tus dan Balkh, tempat-tempat suci dari kaum
Majusi.
28.Nabi mereka kelak adalah seorang lelaki elok yang mengungkapkan
perkara-perkara yang ajaib.
29. Orang-orang bijak
dari Iran dan lain-lain akan bergabung dengan mereka.
Mengenai keberadaan nubuatan-nubuatan yang terdapat dalam Kitab Suci Orang-orang Majusi tersebut Allah Swt. berfirman mengenai nubuatan-nubuatan dalam Kitab-kitab
suci golongan Ahli-Kitab:
اَلَّذِیۡنَ یَتَّبِعُوۡنَ الرَّسُوۡلَ النَّبِیَّ الۡاُمِّیَّ الَّذِیۡ
یَجِدُوۡنَہٗ مَکۡتُوۡبًا عِنۡدَہُمۡ فِی التَّوۡرٰىۃِ وَ الۡاِنۡجِیۡلِ ۫
یَاۡمُرُہُمۡ بِالۡمَعۡرُوۡفِ وَ یَنۡہٰہُمۡ عَنِ الۡمُنۡکَرِ وَ یُحِلُّ لَہُمُ
الطَّیِّبٰتِ وَ یُحَرِّمُ عَلَیۡہِمُ الۡخَبٰٓئِثَ وَ یَضَعُ عَنۡہُمۡ اِصۡرَہُمۡ
وَ الۡاَغۡلٰلَ الَّتِیۡ کَانَتۡ عَلَیۡہِمۡ ؕ فَالَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا بِہٖ وَ عَزَّرُوۡہُ وَ نَصَرُوۡہُ وَ اتَّبَعُوا النُّوۡرَ الَّذِیۡۤ اُنۡزِلَ
مَعَہٗۤ ۙ اُولٰٓئِکَ ہُمُ الۡمُفۡلِحُوۡنَ ﴿ ﴾٪ قُلۡ یٰۤاَیُّہَا
النَّاسُ اِنِّیۡ رَسُوۡلُ اللّٰہِ اِلَیۡکُمۡ جَمِیۡعَۨا الَّذِیۡ لَہٗ مُلۡکُ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ ۚ لَاۤ اِلٰہَ اِلَّا
ہُوَ یُحۡیٖ وَ یُمِیۡتُ ۪ فَاٰمِنُوۡا
بِاللّٰہِ وَ رَسُوۡلِہِ النَّبِیِّ
الۡاُمِّیِّ الَّذِیۡ یُؤۡمِنُ
بِاللّٰہِ وَ کَلِمٰتِہٖ وَ اتَّبِعُوۡہُ
لَعَلَّکُمۡ تَہۡتَدُوۡنَ ﴿﴾
Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul, النَّبِیَّ
الۡاُمِّیَّ الَّذِیۡ یَجِدُوۡنَہٗ مَکۡتُوۡبًا عِنۡدَہُمۡ فِی التَّوۡرٰىۃِ وَ
الۡاِنۡجِیۡلِ -- Nabi
Ummi, yang mereka dapati tercantum di dalam Taurat dan Injil yang
ada pada mereka. Ia menyuruh mereka kepada yang makruf, melarang mereka dari yang mungkar, menghalalkan bagi mereka segala yang baik, mengharamkan
bagi mereka segala yang buruk, menyingkirkan
dari mereka be-ban mereka dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, mendukungnya, menolongnya,
dan mengikuti cahaya yang telah ditu-runkan
besertanya, mereka itulah orang-orang
yang berhasil.” Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya
aku Rasul Allah ke-pada kamu semua.
Dia-lah Yang Memiliki kerajaan seluruh langit dan bumi, tidak
ada Tuhan kecuali Dia. Dia
menghidupkan dan mematikan, فَاٰمِنُوۡا بِاللّٰہِ وَ رَسُوۡلِہِ النَّبِیِّ الۡاُمِّیِّ
الَّذِیۡ یُؤۡمِنُ بِاللّٰہِ وَ کَلِمٰتِہٖ وَ اتَّبِعُوۡہُ لَعَلَّکُمۡ تَہۡتَدُوۡنَ -- maka berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi Ummi yang beriman kepada Allah dan Kalimat-kalimat-Nya,
dan ikutilah dia supaya kamu mendapat
petunjuk.” (Al-A’rāf [7]:158-169).
Mengenai beberapa nubuatan Bible berkenaan dengan Nabi Besar Muhammad saw. lihat Matius 23:39; Yahya
14:16, 26; 16:7-14; Ulangan 18:18 dan 33:2; Jesaya 21:13-17 dan
20:62; Syiru ‘Lasyar 1:5-6; Habakuk 3:7.
Nubuatan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. Mengenai Saoshyant yakni Nabi Besar Muhammad saw.
Bahwa
yang dimaksud dengan Saoshyant adalah Nabi
Besar Muhammad saw. nampak jelas dari persamaan
arti kedua nama tersebut yakni Saoshyant (Dia
yang terpuji) dan Muhammad artinya “orang
yang terpuji”, dan Nabi Isa Ibnu
Maryam a.s. menyebut salah satu sifat Saoshyant atau Muhammad “Ahmad”, firman-Nya:
وَ اِذۡ قَالَ عِیۡسَی ابۡنُ مَرۡیَمَ یٰبَنِیۡۤ اِسۡرَآءِیۡلَ اِنِّیۡ رَسُوۡلُ اللّٰہِ اِلَیۡکُمۡ مُّصَدِّقًا لِّمَا بَیۡنَ یَدَیَّ مِنَ التَّوۡرٰىۃِ وَ مُبَشِّرًۢا بِرَسُوۡلٍ یَّاۡتِیۡ مِنۡۢ بَعۡدِی اسۡمُہٗۤ اَحۡمَدُ ؕ فَلَمَّا جَآءَہُمۡ بِالۡبَیِّنٰتِ قَالُوۡا ہٰذَا سِحۡرٌ مُّبِیۡنٌ ﴿﴾
وَ اِذۡ قَالَ عِیۡسَی ابۡنُ مَرۡیَمَ یٰبَنِیۡۤ اِسۡرَآءِیۡلَ اِنِّیۡ رَسُوۡلُ اللّٰہِ اِلَیۡکُمۡ مُّصَدِّقًا لِّمَا بَیۡنَ یَدَیَّ مِنَ التَّوۡرٰىۃِ وَ مُبَشِّرًۢا بِرَسُوۡلٍ یَّاۡتِیۡ مِنۡۢ بَعۡدِی اسۡمُہٗۤ اَحۡمَدُ ؕ فَلَمَّا جَآءَہُمۡ بِالۡبَیِّنٰتِ قَالُوۡا ہٰذَا سِحۡرٌ مُّبِیۡنٌ ﴿﴾
Dan ingatlah ketika Isa
ibnu Maryam berkata: “ Hai Bani
Israil, اِنِّیۡ رَسُوۡلُ
اللّٰہِ اِلَیۡکُمۡ -- sesungguhnya aku Rasul Allah kepada kamu menggenapi apa yang ada sebelumku yaitu
Taurat, وَ مُبَشِّرًۢا بِرَسُوۡلٍ
یَّاۡتِیۡ مِنۡۢ بَعۡدِی اسۡمُہٗۤ اَحۡمَدُ -- dan memberi kabar gembira mengenai seorang
rasul yang akan datang sesudahku namanya Ahmad.” Maka
tatkala ia datang kepada mereka
dengan bukti-bukti yang jelas mereka
berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.”
(Ash-Shaf
[61]:7).
Dalam firman Allah Swt. tersebut terkandung “kiblat” pemahaman yang benar berkenaan Nabi
Isa Ibnu Maryam a.s. dan misi
kerasulan beliau, yaitu beliau sebagai rasul
Allah hanya khusus untuk Bani Israil (QS.3:46-21; QS.43:60). Tetapi kemudian muncul penyimpangan “kiblat” pemahaman yang sangat ekstrim mengenai beliau berupa ajaran
baru yang sama sekali tidak dikenal
dalam ajaran Taurat yang diwayukan
kepada Nabi Musa a.s., (1) “kenaikan ke surga” dengan jasad kasarnya (Markus 16:129); (2) “Trinitas” dan “penebusan
dosa” (lihat surat-surat kiriman
Paulus); (3) kedatangannya lagi dari langit (Matius 24:29-36).
Satu-satunya ayat Al-Quran yang merupakan
“celah sempit” masuknya berbagai kepercayaan
sesat mengenai Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. tersebut adalah ayat mutasyabihat (QS.3:8) dalam Surah An-Nisā ayat 159: بَلۡ رَّفَعَہُ اللّٰہُ اِلَیۡہِ ؕ وَ کَانَ اللّٰہُ
عَزِیۡزًا حَکِیۡمً -- bahkan Allah telah mengangkatnya
kepada-Nya, dan adalah Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana,” dan makna mengenai kata rafa’a (mengangkat) telah dijelaskan dalam Bab
307 & Bab 308 sebelumnya, sehubungan dengan kemisteriusan peristiwa penyaliban
Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (QS.4:158-159) yang sangat menggelincirkan orang-orang
yang berhati bengkok, termasuki di
kalangan umat Islam (QS.3:8-9).
Berikut adalah “kiblat” pemahaman yang benar mengenai firman Allah Swt. sebelumnya sehubungan dengan nubuatan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. tentang kedatangan rasul
Allah yang akan bernama “Ahmad”: وَ
مُبَشِّرًۢا بِرَسُوۡلٍ یَّاۡتِیۡ مِنۡۢ
بَعۡدِی اسۡمُہٗۤ اَحۡمَدُ -- dan memberi kabar gembira mengenai seorang rasul yang akan datang
sesudahku namanya Ahmad.”
Nubuatan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. mengenai kedatangan Paraklit (Paraclete) atau Penolong
atau Roh Kebenaran atau Ahmad yakni Nabi Besar Muhammad saw. lihat Injil Yahya 12:13; 14:16-17; 15:26; 16:17; yang dari situ kesimpulan
berikut dengan jelas dapat diambil:
(a) Paraklit (Paraclete) atau Penolong
atau Roh Kebenaran tidak dapat datang
sebelum Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. berangkat dari dunia ini -- yakni wafat
(QS.3:56 & 145; QS.5:117-119; QS.21:35-36; QS.23:51-52).
(b) Paraklit (Paraclete) atau Penolong atau Roh Kebenaran akan tinggal di dunia untuk selama-lamanya, akan
mengatakan banyak hal yang Nabi Isa Ibnu
Maryam a.s. sendiri tidak dapat mengatakannya karena dunia belum sanggup menanggungnya pada waktu itu -- lihat QS.7:144; QS.33:73:74.
(c) Paraklit
(Paraclete) atau Penolong atau Roh Kebenaran akan memimpin umat manusia kepada segala (seluruh) kebenaran. – lihat QS. 5:4; QS.7:159; QS.21:108; QS.25:2; QS.34:29.
(d) Paraklit
(Paraclete) atau Penolong atau Roh Kebenaran tidak akan bicara atas
kehendak sendiri, tetapi apa pun yang didengar
oleh beliau, itu pulalah yang akan diucapkan oleh beliau -
lihat Ulangan 18:18-20; QS.53:1-19.
(e) Paraklit (Paraclete) atau Penolong
atau Roh Kebenaran akan memuliakan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s.
dan memberikan kesaksian atas kebenarannya. – Lihat
QS.4:42-43; QS.16:19.
Persamaan Emeth dengan Ahmad
Lukisan
mengenai Paraklit (Paraclete) atau Penolong atau Roh Kebenaran – atau Saoshyant -- itu serasi benar dengan kedudukan dan
tugas Nabi Besar Muhammad saw. sebagaimana
diterangkan dalam Al-Quran atau
kedatangan Nabi Besar Muhammad saw. datang sesudah Nabi Isa Ibnu Maryam a.s.
meninggalkan
dunia ini (wafat), beliau adalah nabi
pembawa syariat terakhir dan Al-Quran
merupakan syariat suci terakhir, diwahyukan
untuk seluruh umat manusia hingga Hari Kiamat QS. 5:4; QS.7:159; QS.21:108; QS.25:2; QS.34:29.
Nabi
Besar Muhammad saw. tidak berkata atas kehendak sendiri, melainkan apa pun yang didengar beliau saw. dari
Tuhan, itu pulalah yang diucapkan
beliau (QS.53:4). Beliau saw. memuliakan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (QS.2:254; QS.3:56). Nubuatan dalam Injil Yahya di atas adalah sesuai dengan
nubuatan yang disebut dalam ayat yang
sedang dibahas kecuali bahwa bukan nama Ahmad yang tercantum di situ
melainkan Paraklit (Paraclete).
Para penulis Kristen menantang ketepatan versi (anggapan) Al-Quran
mengenai nubuatan itu, sambil mendasarkan
pernyataan-pernyataan mereka pada perbedaan kedua nama itu, dengan tidak memperhatikan kesamaan sifat-sifat yang
dituturkan oleh Bible dan Al-Quran.
Pada hakikatnya, Nabi Isa Ibnu Maryam a.s.
memakai bahasa Arami dan Ibrani. Bahasa Arami adalah bahasa ibu beliau dan bahasa Ibrani
adalah bahasa agama beliau. Versi Bible
sekarang adalah terjemahan dari bahasa Arami dan bahasa Ibrani ke dalam bahasa Yunani.
Suatu terjemahan dengan sendirinya tidak dapat membawakan sepenuh
keindahan gubahan aslinya. Bahasa-bahasa mempunyai batas-batasnya
masing-masing. Demikian pula mengenai kaum yang mempergunakan bahasa itu.
Batas-batas mereka itu nampak pula dalam karya-karya mereka.
Bahasa Yunani mempunyai penggunaan kata lain, ialah, Periklutos, yang mempunyai persamaan
arti dengan Ahmad dalam bahasa Arab.
Jack Finegan, seorang ahli ilmu agama Kristen kenamaan, mengatakan di dalam
kitabnya bernama Archaeology of World Religions berkata, “Kalau dalam bahasa Yunani kata Paracletos (Penghibur) sangat cocok
dengan kata Periclutos (termasyhur),
maka kata itu berarti nama-nama Ahmad dan Muhammad”.
Lebih-lebih The Damascus Document (Dokumen atau Naskah asal Damaskus), suatu
naskah yang ditemukan menjelang akhir abad ke-19 dalam gereja Yahudi di Ezra,
Mesir Kuno (halaman 2) melukiskan bahwa Yesus telah menubuatkan kedatangan “Ruh
Suci” dengan nama Emeth: Dan dengan Almasih-Nya
Dia memberitahukan kepada mereka Rohulkudus-Nya. Sebab dialah Emeth ialah, Al-Amin (Si Jujur), dan sesuai dengan nama-Nya demikian pula nama mereka ..... Emeth” dalam bahasa Ibrani berarti “Kebenaran” atau Si Jujur (Al-Amin) dan orang yang
kebaikannya dawam” (Strahan’s Fourth
Gospel, 141).
Kata ini ditafsirkan oleh orang-orang Yahudi, “Cap (meterai) Tuhan.” Dengan sendirinya, meskipun Nabi Isa Ibnu
Maryam a.s. mungkin telah
mempergunakan nama Ahmad, persamaan bunyi
lafal antara kedua kata (Ahmad dan Emeth) itu telah membuat
para penulis di kemudian hari menulis kata Emeth
sebagai alih-alih kata “Ahmad” yang adalah persamaan
kosa-kata dalam bahasa Ibrani.
Al-Masih Mau’ud a.s. (Al-Masih yang Dijanjikan)
Jadi, nubuatan
yang disebut dalam Ash-Shaf ayat 7 mengenai kedatangan “Ahmad” ditujukan kepada Nabi
Besar Muhammad saw., tetapi sebagai kesimpulan dapat pula
dikenakan kepada Al-Masih Mau’ud a.s. --
yakni Mirza Ghulam Ahmad a.s. - Pendiri Jemaat Ahmadiyah -- sebab beliau telah dipanggil dengan nama Ahmad
di dalam wahyu (Barahin Ahmadiyah),
dan karena dalam diri beliau terwujud kedatangan
kedua atau diutusnya yang kedua kali
Nabi Besar Muhammad saw. (QS.61:3-4), dan telah pula dinyatakan dengan jelas
dalam Injil Barnabas, yang dianggap
oleh kaum gerejani tidak sah, tetapi pada pihak lain mereka menganggapnya otentik (dapat dipercaya), seotentik
setiap dari keempat Injil lainnya,
firman-Nya:
ہُوَ الَّذِیۡ
بَعَثَ فِی الۡاُمِّیّٖنَ رَسُوۡلًا مِّنۡہُمۡ یَتۡلُوۡا عَلَیۡہِمۡ اٰیٰتِہٖ
وَ یُزَکِّیۡہِمۡ وَ یُعَلِّمُہُمُ
الۡکِتٰبَ وَ الۡحِکۡمَۃَ ٭ وَ اِنۡ کَانُوۡا مِنۡ قَبۡلُ
لَفِیۡ ضَلٰلٍ مُّبِیۡنٍ ۙ﴿﴾ وَّ اٰخَرِیۡنَ مِنۡہُمۡ لَمَّا
یَلۡحَقُوۡا بِہِمۡ ؕ وَ ہُوَ الۡعَزِیۡزُ
الۡحَکِیۡمُ ﴿﴾
Dia-lah Yang telah membangkitkan
di kalangan bangsa yang buta huruf seorang crasul
dari antara mereka, yang membacakan
kepada mereka Tanda-tanda-Nya, mensucikan mereka, dan mengajarkan kepada me-reka Kitab dan Hikmah walaupun sebelumnya mereka berada dalam kesesatan yang nyata;
وَّ
اٰخَرِیۡنَ مِنۡہُمۡ لَمَّا یَلۡحَقُوۡا
بِہِمۡ ؕ وَ ہُوَ الۡعَزِیۡزُ الۡحَکِیۡمُ -- dan
juga akan membangkitkan-nya pada kaum
lain dari antara mereka, yang belum
bertemu dengan mereka. Dan Dia-lah
Yang Maha Per-kasa, Maha Bijaksana.
(Al-Jumu’ah
[62”3-4).
(Bersambung)
Rujukan: The Holy Quran
Editor: Malik
Ghulam Farid
***
Pajajaran Anyar, 17 Agustus
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar