بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡم
Khazanah Ruhani Surah
Shād
Bab
174
Hubungan “Orang-orang Berdosa Bermata Biru” dengan Ya’juj
(Gog) dan Ma’juj (Magog) atau Dajjal
Oleh
Ki Langlang Buana Kusuma
P
|
ada akhir Bab sebelumnya telah dikemukakan mengenai
ayat وَ
یَسۡتَعۡجِلُوۡنَکَ بِالۡعَذَابِ وَ لَنۡ یُّخۡلِفَ اللّٰہُ وَعۡدَہٗ ؕ وَ
اِنَّ یَوۡمًا عِنۡدَ رَبِّکَ
کَاَلۡفِ سَنَۃٍ مِّمَّا
تَعُدُّوۡنَ -- “Dan mereka meminta
kepada engkau untuk mempercepat azab, tetapi Allah tidak akan pernah
mengingkari janji-Nya” (ayat 48),
Nabi Besar Muhammad saw. menurut
riwayat pernah bersabda, bahwa tiga abad
pertama Islam akan merupakan masa yang terbaik, sesudah itu kepalsuan akan tersebar dan suatu masa kegelapan akan datang dan meluas
sampai seribu tahun (Tirmidzi).
Masa 1000
tahun tersebut dipersamakan dengan satu
hari, berikut firman Allah Swt.
mengenai proses diturunkan-Nya wahyu Al-Quran kepada Nabi Besar
Muhammad saw.:
یُدَبِّرُ الۡاَمۡرَ مِنَ السَّمَآءِ
اِلَی الۡاَرۡضِ ثُمَّ یَعۡرُجُ
اِلَیۡہِ فِیۡ یَوۡمٍ کَانَ
مِقۡدَارُہٗۤ اَلۡفَ سَنَۃٍ مِّمَّا
تَعُدُّوۡنَ ﴿﴾
Dia
mengatur perintah dari langit sampai bumi, kemudian perintah itu
akan naik kepada-Nya dalam satu hari,
yang hitungan lamanya seribu tahun
dari apa yang kamu hitung. (As-Sajdah [32]:6).
Merajalelanya Kembali Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) Setelah Masa “Pemenjaraan
Mereka” Selama Seribu Tahun
Dalam masa kemunduran umat Islam secara berangsur-angsur selama
1000 tahun tersebut satu kaum yang bermata biru (QS.20:103-104)
-- yakni Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) atau bangsa-bangsa
Kristen dari Eropa (Kitab Wahyu 20:1-10; QS.18:94-102; QS.21:96-101) -- akan bangkit dan menyebar luas ke seluruh dunia
Orang-orang bermata biru itulah yang karena sombong
dan takaburnya, yang diakibatkan oleh
karena memperoleh kemuliaan duniawi
dan kekuasaan politik (QS.18:1-9) telah
digambarkan memberi tantangan kepada Nabi Besar Muhammad saw, untuk mempercepat azab Ilahi yang — begitulah
dikatakan oleh beliau saw. — akan
menimpa mereka pada waktu yang
ditentukan dan dijanjikan itu,
firman-Nya:
یَّوۡمَ یُنۡفَخُ فِی الصُّوۡرِ وَ نَحۡشُرُ الۡمُجۡرِمِیۡنَ یَوۡمَئِذٍ
زُرۡقًا ﴿﴾ۚۖ یَّتَخَافَتُوۡنَ
بَیۡنَہُمۡ اِنۡ لَّبِثۡتُمۡ اِلَّا
عَشۡرًا ﴿﴾ نَحۡنُ اَعۡلَمُ
بِمَا یَقُوۡلُوۡنَ اِذۡ یَقُوۡلُ اَمۡثَلُہُمۡ طَرِیۡقَۃً اِنۡ لَّبِثۡتُمۡ
اِلَّا یَوۡمًا ﴿﴾٪
Hari ketika nafiri
(terompet) akan ditiup, dan Kami akan menghimpun orang-orang berdosa
yang bermata biru pada hari itu. Mereka saling
berbisik-bisik di antara mereka: "Tidaklah kamu akan tinggal
melainkan hanya sepuluh."
Kami lebih mengetahui mengenai apa yang akan mereka katakan
ketika berkata orang yang paling baik cara hidupnya di antara mereka: "Tidaklah kamu tinggal melainkan sehari." (Thā Hā [20]:103-105).
Sebagaimana telah dikemukakan dalam Bab sebelumnya, makna “peniupan nafiri” (peniupan
terompet) dalam ayat tersebut melambangkan pengutusan Rasul Allah di Akhir
Zaman yang mengumandangkan “seruan
Ilahi” yang diamanatkan Allah
Swt. kepadanya, yang kedatangannya diketahui
oleh orang-orang yang mata ruhaninya
tidak buta atau “orang-orang yang berakal” (QS.3:191-195).
Isyarat dalam ayat Surah Thā Hā [20]:103-105 itu nampaknya
terutama ditujukan kepada bangsa-bangsa
Kristen dari barat yang bermata biru,
dan mereka itu buta mata ruhaninya serta menyimpan rasa benci tidak kunjung padam terhadap Islam dan Nabi Besar Muhammad saw.,
firman-Nya:
فَمَا اسۡطَاعُوۡۤا اَنۡ یَّظۡہَرُوۡہُ وَ مَا اسۡتَطَاعُوۡا لَہٗ نَقۡبًا ﴿﴾ قَالَ ہٰذَا رَحۡمَۃٌ مِّنۡ رَّبِّیۡ ۚ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ
رَبِّیۡ جَعَلَہٗ دَکَّآءَ ۚ وَ کَانَ
وَعۡدُ رَبِّیۡ حَقًّا
﴿ؕ﴾ وَ تَرَکۡنَا بَعۡضَہُمۡ یَوۡمَئِذٍ یَّمُوۡجُ فِیۡ بَعۡضٍ وَّ نُفِخَ فِی
الصُّوۡرِ
فَجَمَعۡنٰہُمۡ جَمۡعًا ﴿ۙ﴾ وَّ عَرَضۡنَا
جَہَنَّمَ یَوۡمَئِذٍ لِّلۡکٰفِرِیۡنَ عَرۡضَۨا ﴿﴾ۙ الَّذِیۡنَ کَانَتۡ اَعۡیُنُہُمۡ فِیۡ غِطَـآءٍ عَنۡ ذِکۡرِیۡ وَ کَانُوۡا لَا یَسۡتَطِیۡعُوۡنَ سَمۡعًا ﴿﴾٪
Maka mereka (Ya’juj dan Ma’juj) tidak dapat
memanjatnya dan tidak dapat melubanginya. Ia (Dzulqarnain) berkata: “Ini rahmat dari
Rabb-ku (Tuhan-ku), tetapi apabila telah tiba janji Rabb-ku (Tuhan-ku),
Dia akan memecahkannya berkeping-keping, dan janji
Rabb-ku (Tuhan-ku) itu pasti benar.
Dan pada
hari itu Kami akan membiarkan
sebagian mereka menyerang sebagian lain, dan nafiri akan ditiup, lalu Kami akan menghimpun mereka itu semuanya.
Dan pada hari itu Kami
menghadirkan Jahannam berhadapan muka dengan orang-orang kafir, yaitu orang-orang
yang mata mereka tertutup dari peringatan-Ku,
dan mereka tidak mampu mendengar. (Al-Kahf [18]:98-102).
Setelah pembuatan dinding penghalang
(dinding Darband) oleh Dzulqarnain itu
selesai (QS.18:93-97) maka berhentilah serangan-serangan Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) dari utara. Tembok itu terlalu tebal untuk dipecahkan dan ditembus, dan terlalu
tinggi untuk dipanjat. Dinding itu tingginva 29 kaki dan lebarnya 10 kaki (Encyclopaedia Britannica) dan
mempunyai pintu-pintu besi dan menara-menara penjagaan. Dinding itu merupakan penjaga
batas Persia yang paling ampuh.
Makna “Pecahnya Dinding
Darband”
Cyrus atau Dzulqarnain tentunya telah diberitahu melalui ilham bahwa pada suatu ketika di masa depan Ya’juj
(Gog) dan Ma’juj (Magog) -- yakni bangsa-bangsa Kristen dari Barat -- akan tersebar sekali lagi ke tenggara. dan tembok itu akan mampu menahan atau menghentikan gerak maju mereka. Rupanya inilah arti dari kata-kata جَعَلَہٗ دَکَّآءَ -- "Dia akan
memecahkannya."
Dalam
QS.21:97 kita diberitahu bahwa Ya’juj
(Gog) dan Ma’juj (Magog) akan menjulurkan tangan-tangan guritanya ke seluruh dunia. Secara kiasan. "memecahkan dinding” dapat pula menunjuk
kepada merosotnya kekuatan politik Islam,
setelah masa kejayaannya yang pertama selama 3 abad (QS.32:6), terutama
kekuatan bangsa Turki di Eropa.
Dengan menjadi lemahnya Turki maka jalan
bangsa-bangsa Kristen di Eropa untuk
menaklukkan daerah timur menjadi terbuka.
Makna ayat
وَ تَرَکۡنَا بَعۡضَہُمۡ یَوۡمَئِذٍ یَّمُوۡجُ فِیۡ بَعۡضٍ وَّ نُفِخَ فِی الصُّوۡرِ فَجَمَعۡنٰہُمۡ جَمۡعًا -- “Dan pada hari itu Kami akan membiarkan sebagian mereka menyerang sebagian lain, dan nafiri akan ditiup, lalu Kami akan menghimpun mereka itu semuanya,”
yakni pada waktu menanjaknya Ya’juj
(Gog) dan Ma’juj (Magog) ke tangga
kekuasaan, bangsa‑bangsa di seluruh
dunia akan berhimpun sehingga seluruh dunia akan menjadi seperti satu negeri. Dan menurut Bible, “Bangsa akan melawan bangsa dan kerajaan
melawan kerajaan serta kedengkian, kebencian, dan keburukan akan merajalela."
Isyarat itu
nampaknya ditujukan kepada masa Akhir
Zaman ini, dalam Perang
Dunia yang lampau seolah-olah mereka (Ya’juj
(Gog) dan Ma’juj (Magog) telah dilepaskan di dunia, dan manusia gemetar
bila mengkhayalkan kebinasaan yang
dapat diakibatkan oleh Perang Dunia
Ketiga. Menurut Yehezkiel
(bab-bab 38 dan 39) Uni Soviet itu Ya’juj (Gog) dan bangsa-bangsa barat itu Ma’juj
(Magog). Kini pun mereka sedang bersiap-siap untuk perang Armagedon.
Mengenai pembahasan hukuman Allah Swt. di Akhir
Zaman ini yang amat mengerikan dan membinasakan yang akan
turun kepada (Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) lihat Surah Ar-Rahmān ayat 34-46 dan Surah Al-Ma’ārij ayat 1-19.
Yang
dimaksud dengan peringatan-Ku dalam
ayat الَّذِیۡنَ کَانَتۡ اَعۡیُنُہُمۡ فِیۡ غِطَـآءٍ عَنۡ ذِکۡرِیۡ وَ کَانُوۡا لَا یَسۡتَطِیۡعُوۡنَ سَمۡعًا -- “Dan
pada hari itu Kami menghadirkan Jahannam berhadapan muka dengan orang-orang kafir, yaitu orang-orang
yang mata mereka tertutup dari peringatan-Ku,
dan mereka tidak mampu mendengar” maksudnya Al-Quran (QS.18:1-9).
Ashhabul-Kahfi (Para Penghuni Gua)
Kembali kepada firman-Nya
mengenai “peniupan nafiri” dan “orang-orang
berdosa yang bermata biru”:
یَّوۡمَ یُنۡفَخُ فِی الصُّوۡرِ وَ نَحۡشُرُ الۡمُجۡرِمِیۡنَ یَوۡمَئِذٍ
زُرۡقًا ﴿﴾ۚۖ یَّتَخَافَتُوۡنَ
بَیۡنَہُمۡ اِنۡ لَّبِثۡتُمۡ اِلَّا
عَشۡرًا ﴿﴾ نَحۡنُ اَعۡلَمُ
بِمَا یَقُوۡلُوۡنَ اِذۡ یَقُوۡلُ اَمۡثَلُہُمۡ طَرِیۡقَۃً اِنۡ لَّبِثۡتُمۡ
اِلَّا یَوۡمًا ﴿﴾٪
Hari ketika nafiri
(terompet) akan ditiup, dan Kami akan menghimpun orang-orang berdosa
yang bermata biru pada hari itu. Mereka saling
berbisik-bisik di antara mereka: "Tidaklah kamu akan tinggal
melainkan hanya sepuluh."
Kami lebih mengetahui mengenai apa yang akan mereka katakan
ketika berkata orang yang paling baik cara hidupnya di antara mereka: "Tidaklah kamu tinggal melainkan sehari." (Thā Hā [20]:103-105).
"Sepuluh" dalam ayat
اِنۡ لَّبِثۡتُمۡ اِلَّا عَشۡرًا -- "Tidaklah kamu akan tinggal melainkan hanya sepuluh," di sini berarti 10 abad (1000 tahun). Isyarat
itu ditujukan kepada sepuluh abad (1000 tahun) sesudah hijrah Nabi Besar Muhammad saw. dari Makkah ke Madinah yang selama
itu bangsa-bangsa Eropa hampir tetap
dalam keadaan tidur belaka.
Baru pada
permulaan abad ke-17 bangsa-bangsa Eropa keluar dari keadaan
tidurnya lalu mulai menyebar ke seluruh dunia serta menaklukkan dunia (QS.18:19-21), yaitu
kira-kira 1000 tahun sesudah Nabi Besar Muhammad saw, mulai bertabligh pada awal abad ke-7,
berikut firman-Nya kepada Nabi Besar
Muhammad saw. mengenai hal tersebut:
وَ تَحۡسَبُہُمۡ اَیۡقَاظًا وَّ ہُمۡ رُقُوۡدٌ ٭ۖ وَّ نُقَلِّبُہُمۡ ذَاتَ
الۡیَمِیۡنِ وَ ذَاتَ
الشِّمَالِ ٭ۖ وَ کَلۡبُہُمۡ بَاسِطٌ
ذِرَاعَیۡہِ بِالۡوَصِیۡدِ ؕ لَوِ
اطَّلَعۡتَ عَلَیۡہِمۡ لَوَلَّیۡتَ مِنۡہُمۡ
فِرَارًا وَّ لَمُلِئۡتَ مِنۡہُمۡ رُعۡبًا ﴿﴾ وَ کَذٰلِکَ بَعَثۡنٰہُمۡ لِیَتَسَآءَلُوۡا بَیۡنَہُمۡ ؕ قَالَ قَآئِلٌ مِّنۡہُمۡ کَمۡ
لَبِثۡتُمۡ ؕ قَالُوۡا لَبِثۡنَا
یَوۡمًا اَوۡ بَعۡضَ یَوۡمٍ ؕ قَالُوۡا رَبُّکُمۡ
اَعۡلَمُ بِمَا لَبِثۡتُمۡ ؕ فَابۡعَثُوۡۤا اَحَدَکُمۡ
بِوَرِقِکُمۡ ہٰذِہٖۤ اِلَی الۡمَدِیۡنَۃِ فَلۡیَنۡظُرۡ اَیُّہَاۤ اَزۡکٰی طَعَامًا فَلۡیَاۡتِکُمۡ بِرِزۡقٍ
مِّنۡہُ وَ لۡـیَؔتَلَطَّفۡ وَ لَا
یُشۡعِرَنَّ بِکُمۡ
اَحَدًا ﴿﴾ اِنَّہُمۡ اِنۡ یَّظۡہَرُوۡا عَلَیۡکُمۡ یَرۡجُمُوۡکُمۡ اَوۡ یُعِیۡدُوۡکُمۡ فِیۡ مِلَّتِہِمۡ وَ لَنۡ تُفۡلِحُوۡۤا اِذًا اَبَدًا ﴿﴾
Dan engkau menyangka mereka itu bangun
padahal mereka itu tidur,
dan Kami membolik-balikkan mereka
ke kanan dan ke kiri, dan anjing
mereka sedang menjulurkan kedua
kaki-depannya di halaman gua itu. Seandainya engkau menyaksikan mereka niscaya engkau akan berbalik dari mereka untuk melarikan diri dan niscaya engkau akan dipenuhi oleh rasa
takut terhadap mereka. Dan demikianlah Kami bangkitkan mereka
supaya mereka saling bertanya di
antara mereka. Salah seorang dari mereka berkata: "Berapa lamakah kamu tinggal?" Mereka menjawab: "Kami
telah tinggal sehari atau sebagian
dari hari." Yang lain berkata: "Rabb (Tuhan) kamu lebih mengetahui lamanya kamu tinggal. Maka
suruhlah sekarang salah seorang dari
antara kamu dengan mata uang kamu
ini ke kota dan hendaklah ia memperhatikan siapa
dari antara mereka mempunyai bahan
makanan terbaik dan hendaklah ia membawa kepada kamu rezeki
darinya. Dan hendaklah ia
bersikap lemah-lembut, dan ia
jangan memberitahukan mengenai kamu kepada siapa pun. Sesungguhnya jika mereka unggul atas kamu mereka akan
mengusir kamu atau akan memaksa kamu
kembali ke dalam agama mereka, dan kamu tidak akan pernah berhasil
selama-lamanya. (Al-Kahf [18]:19-21).
Hadits Nabi Besar Muhammad
Saw. Tentang Gambaran Dajjal
Dalam
ayat 19 orang Islam di masa Nabi Besar Muhammad saw. telah diberi peringatan sebelumnya bahwa bangsa-bangsa
Kristen di daerah utara sedang berleha-leha,
tetapi tidak lama lagi mereka akan
bangkit dari keadaan lelap yang meliputi
masa ratusan tahun itu, dan akan menyebar ke seluruh dunia serta menguasai dunia, itulah makna ayat وَ تَحۡسَبُہُمۡ اَیۡقَاظًا وَّ ہُمۡ رُقُوۡدٌ ٭ۖ وَّ نُقَلِّبُہُمۡ ذَاتَ الۡیَمِیۡنِ وَ ذَاتَ الشِّمَالِ -- “Dan engkau
menyangka mereka itu bangun padahal mereka itu tidur, dan Kami
membolik-balikkan mereka ke kanan dan ke
kiri”.
Kata-kata dalam ayat selanjutnya وَّ نُقَلِّبُہُمۡ ذَاتَ الۡیَمِیۡنِ وَ ذَاتَ الشِّمَالِ -- "Kami akan membolik-balikkan mereka
ke kanan dan ke kiri," nampaknya menunjuk kepada berkeliarannya bangsa-bangsa Kristen dari Barat -- yakni Ya’juj (Gog) dan Ma’juj
(Magog) -- di muka bumi, tersebarnya
mereka ke semua jurusan untuk mencari pasaran
baru dan untuk mencapai kemenangan-kemenangan
yang baru pula. (Wahyu 20:7-10).
Sedangkan kata-kata وَ کَلۡبُہُمۡ بَاسِطٌ ذِرَاعَیۡہِ بِالۡوَصِیۡدِ -- “dan anjing mereka
sedang menjulurkan kedua kaki-depannya di halaman gua itu” itu di samping menunjuk kepada kesayangan yang
mendalam bangsa-bangsa Kristen di
barat kepada anjing, dapat pula
dianggap menunjuk kepada kerajaan
Byzantine yang ketika itu mengadakan penjagaan
terhadap Eropa pada kedua pantai Laut
Marmora, yang kelihatan seperti seekor
anjing yang mengadakan penjagaan,
dengan membentangkan kaki-depannya ke kedua sisinya.
Makna
ayat لَوِ اطَّلَعۡتَ عَلَیۡہِمۡ لَوَلَّیۡتَ مِنۡہُمۡ فِرَارًا وَّ لَمُلِئۡتَ مِنۡہُمۡ رُعۡبًا -- “Seandainya
engkau menyaksikan mereka niscaya engkau akan ber-balik dari mereka untuk
melarikan diri dan niscaya engkau akan dipenuhi oleh rasa takut terhadap mereka,”
menunjuk kepada masa ketika bangsa-bangsa
Kristen dari barat akan memperoleh kekuasaan
politik yang besar di dunia.
Al-Quran
menubuatkan hakikat ini ratusan tahun sebelumnya, ketika bangsa-bangsa Kristen masih terbenam dalam tidur lelap selama ratusan tahun, sehingga daya cipta yang
betapa pun kaya dan luasnya tidak dapat meramalkan kekuasaan dan kemuliaan duniawi
yang akan dicapai oleh bangsa-bangsa itu sesudahnya.
Dengan
demikian ayat لَوِ اطَّلَعۡتَ عَلَیۡہِمۡ لَوَلَّیۡتَ مِنۡہُمۡ فِرَارًا وَّ لَمُلِئۡتَ مِنۡہُمۡ رُعۡبًا -- “Seandainya
engkau menyaksikan mereka niscaya engkau akan ber-balik dari mereka untuk
melarikan diri dan niscaya engkau akan dipenuhi oleh rasa takut terhadap mereka,”
berisikan gambaran
khas mengenai kekuasaan duniawi bangsa-bangsa
Kristen dari barat di atas
negeri-negeri sebelah timur dan selatan, cara
hidup mereka yang khusus, rasa takut,
dan keseganan yang bangsa ini
timbulkan di tengah-tengah rakyat-rakyat yang mendiami daerah-daerah tersebut,
sebagaimana digambarkan secara kiasan
dalam Hadits-hadits Nabi Besar
Muhammad saw. mengenai berbagai
kemampuan Dajjal, salah satunya adalah
hadits berikut ini:
Dari
Nawwas bi Sam’an disebutkan: Di suatu pagi Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam menceritakan tentang Dajjal
dengan suara pelan, lalu suaranya meninggi seolah-olah Dajjal telah berada di salah satu kebun kurma ( di kota Madinah ).
Kami beranjak dari majelis Beliau, kemudian kami datang lagi. Sepertinya Beliau
tahu, lalu berkata, “Ada apa?” Kami menjawab, “Wahai Rasulullah, tadi pagi
engkau menceritakan tentang Dajjal
dengan suara pelan lalu meninggikan suara, sehingga kami mengira Dajjal telah muncul di salah satu kebun
kurma”.
Nabi Shalallahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Ada selain Dajjal
yang lebih aku khawatirkan. Jika Dajjal
keluar sekarang, aku yang akan menghadapinya, namun jika ia keluar setelah aku
tiada, masing-masing kalian menghadapinya. Allah subhana wa ta’ala menjadikan
penggantiku pada seorang setiap muslim. Dajjal seorang pemuda berambut
keriting, matanya sebelah kanan celek,
aku menyerupakannya dengan Abdul Uzza bin Qathan (lelaki Quraisy yang hidup di
zaman Jahiliyah). Maka barang siapa yang
menemuinya bacalah surat Al-Kahfi. Ia keluar dari sebuah jalan antara Syam dan Iraq, lalu ia berbuat binasa
kesana kemari. Hai hamba Allah, tetaplah dalam dīn (agama) kalian!”
Kami bertanya, “Wahai
Rasulullah, berapa lama ia di bumi? Rasul shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab,
“Empat puluh hari. Satu harinya seperti setahun, satu harinya seperti sebulan,
satu harinya seperti seminggu, sisa harinya seperti hari-hari biasa.” Kami bertanya lagi, “Wahai Rasulullah, satu
hari seperti setahun itu, apakah cukup shalat sehari saja?” Nabi Shalallahu
‘alaihi wasallam menjawab lagi, ” Tidak, tapi perkirakanlah saja selama
setahun.”
Kami bertanya, “Bagaimana kecepatan jalannya?” Nabi
shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Seperti
awan ditiup angin. Dajjal mendatangi suatu kaum lalu menyeru mereka, kemudian
mereka beriman kepadanya dan mematuhinya. Ia perintahkan langit, lalu turunlah
hujan. Ia perintahkan bumi, keluarlah tumbuh-tumbuhan. Punuk unta dan kantung
susu hewan ternak penuh berisi. Kemudian ia mendatangi suatu kaum lalu menyeru
mereka agar beriman kepadanya, tetapi mereka menolak seruannya. Kemudian ia
meninggalkan daerah tersebut, lalu mereka ditimpa kekeringan sampai mereka
tidak mempunyai sedikitpun harta. Setelah itu ia melewati gedung yang runtuh
dan berkata, ‘Keluarlah harta karunmu!’ , maka harta berterbangan mengikutinya
seperti lebah. Kemudian ia memanggil seorang pemuda dan menebasnya dengan
pedang hingga badannya terbelah dua. Kemudian ia panggil lagi, si pemuda yang
sudah terbelah itu bangkit sambil mentertawakan Dajjal. Di saat itulah
muncul Nabi Isa ‘alaihisalam, lalu mengejar Dajjal dan mendapatinya di
pintu gerbang kota Lud (di
Palestina) yang kemudian ia membunuh
Dajjal. ” (HR Muslim).
(Bersambung)
Rujukan: The Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***
Pajajaran Anyar, 7 Februari
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar