بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡم
Khazanah Ruhani Surah
Shād
Bab
162
Dua Tugas Utama Rasul
Akhir Zaman dalam Kapasitasnya Sebagai
Imam Mahdi a.s. dan Al-Masih
Mau’ud a.s.
Oleh
Ki Langlang Buana Kusuma
P
|
ada akhir Bab sebelumnya telah dikemukakan mengenai
Ketiga
firman Allah Swt. tentang Imam Mahdi yang hakiki atau Rasul
Allah tersebut membantah pemahaman keliru mengenai kedatangan Imam Mahdi penumpah darah yang
ditunggu-tunggu oleh umat Islam, akibat kekeliruan
menafsirkan sabda-sabda Nabi Besar
Muhammad saw. mengenai “gambaran” Imam Mahdi.
Mengapa demikian? Sebab untuk menjadi “Imam Mahdi
penumpah darah” tidak diperlukan petunjuk
Allah Swt. melalui wahyu Ilahi -- sebagaimana yang dikemukakan firman Allah Swt. mengenai imam-imam yang hakiki
tersebut -- yakni para Rasul Allah.
Benarnya “Prediksi” Para Malaikat
Tentang Akan Munculnya Para “Penumpah
Darah” dan “Pembuat Kerusuhan” di
Muka bumi
Bahkan justru para imam yang hakiki dan para pengikut
mereka itulah yang darahnya tertumpah oleh para penentang mereka jang jahil dan zalim, sebagaimana yang telah “diprediksi” oleh para malaikat sehubungan kehendak Allah Swt. akan menjadikan seorang Khalifah Allah atau Rasul
Allah di muka bumi (QS.2:31;
QS.7:12-19; QS.17:62-66) untuk
tujuan menciptakan “langit baru dan bumi baru”
-- yakni berupa penentangan keras yang dilakukan
iblis dan para pengikutnya (QS.14:46-51; QS.17:17:50-53; QS.39:70)
dalam rangka mereka mempertahankan dominasi
mereka di dalam tatanan “langit lama
dan bumi lama” yang penuh dengan kegelapan (QS.30:42-46).
Dengan demikian benarlah pernyataan Allah
Swt. yang dikemukakan dalam Bab sebelum
ini mengenai alasan terjadinya penentangan terhadap para Rasul Allah, sehingga terjadinya penumpahan
darah di kalangan Rasul Allah dan
para pengikutnya yang hakiki,
firman-Nya:
ؕ اَفَکُلَّمَا
جَآءَکُمۡ رَسُوۡلٌۢ بِمَا لَا تَہۡوٰۤی اَنۡفُسُکُمُ اسۡتَکۡبَرۡتُمۡ ۚ فَفَرِیۡقًا کَذَّبۡتُمۡ ۫ وَ فَرِیۡقًا تَقۡتُلُوۡنَ ﴿﴾
“Maka apakah patut setiap
datang kepada kamu seorang rasul dengan membawa apa yang tidak disukai oleh diri kamu kamu berlaku
takabur, lalu sebagian kamu dustakan dan sebagian
lainnya kamu bunuh?”
وَ قَالُوۡا
قُلُوۡبُنَا غُلۡفٌ ؕ بَلۡ لَّعَنَہُمُ اللّٰہُ بِکُفۡرِہِمۡ فَقَلِیۡلًا مَّا یُؤۡمِنُوۡنَ ﴿﴾
Dan mereka
berkata: ”Hati kami tertutup.” Tidak, bahkan Allah
telah mengutuk mereka karena kekafiran mereka maka sedikit
sekali apa yang mereka imani.
Berikut adalah firman Allah Swt. selengkapnya
mengenai Sunnatullah terjadinya “tertumpahnya darah” dari kalangan Rasul Allah dan para pengikut mereka tersebut, akibat kedengkian iblis terhadap
Adam atau Khalifah Allah:
وَ لَقَدۡ اٰتَیۡنَا
مُوۡسَی الۡکِتٰبَ وَ قَفَّیۡنَا مِنۡۢ بَعۡدِہٖ بِالرُّسُلِ ۫ وَ اٰتَیۡنَا
عِیۡسَی ابۡنَ مَرۡیَمَ الۡبَیِّنٰتِ وَ اَیَّدۡنٰہُ بِرُوۡحِ الۡقُدُسِ ؕ
اَفَکُلَّمَا جَآءَکُمۡ رَسُوۡلٌۢ بِمَا لَا تَہۡوٰۤی اَنۡفُسُکُمُ
اسۡتَکۡبَرۡتُمۡ ۚ فَفَرِیۡقًا
کَذَّبۡتُمۡ ۫ وَ فَرِیۡقًا تَقۡتُلُوۡنَ
﴿﴾ وَ قَالُوۡا قُلُوۡبُنَا غُلۡفٌ ؕ بَلۡ
لَّعَنَہُمُ اللّٰہُ بِکُفۡرِہِمۡ
فَقَلِیۡلًا مَّا یُؤۡمِنُوۡنَ ﴿﴾
Dan sungguh
Kami benar-benar telah berikan Alkitab kepada Musa dan Kami mengikutkan rasul-rasul di
belakangnya, Kami
berikan kepada Isa Ibnu Maryam
Tanda-tanda yang nyata, dan juga
Kami memperkuatnya dengan Ruhulqudus.Maka apakah
patut setiap datang kepada kamu
seorang rasul dengan membawa apa
yang tidak disukai oleh diri kamu
kamu berlaku takabur,
lalu sebagian kamu dustakan dan sebagian
lainnya kamu bunuh? Dan mereka berkata: ”Hati kami tertutup.” Tidak, bahkan Allah
telah mengutuk mereka karena kekafiran mereka maka sedikit
sekali apa yang mereka imani. (Al-Baqarah [2]:88-89).
Kedatangan Imam Mahdi a.s.
Sebagai “Hakim yang Adil” & Dua Tugas Utama Rasul Akhir Zaman
Sehubungan dengan dengan janji Allah Swt. mengenai kejayaan Islam yang kedua kali di Akhir Zaman, Allah Swt. dan Nabi Besar Muhammad saw. pun
telah mengemukakan mengenai kedatangan Imam
Mahdi sebagai hakaman ‘adlan (hakim yang adil) yang juga sebagai Al-Masih Mau’ud (Al-Masih yang dijanjikan) atau Rasul Akhir Zaman, firman-Nya:
ہُوَ الَّذِیۡۤ اَرۡسَلَ رَسُوۡلَہٗ
بِالۡہُدٰی وَ دِیۡنِ الۡحَقِّ
لِیُظۡہِرَہٗ عَلَی الدِّیۡنِ کُلِّہٖ وَ
لَوۡ کَرِہَ الۡمُشۡرِکُوۡنَ٪﴿﴾
Dia-lah Yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk
dan dengan agama yang benar supaya Dia memenangkannya atas semua agama, walaupun
orang-orang musyrik tidak menyukai.
(Ash-Shaff
[61]:10).
Dalam firman Allah Swt tersebut
tersirat tentang Imam Mahdi a.s. dan
juga tentang Rasul Allah yaitu Al-Masih Mau’ud a.s. atau misal
Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (QS.43:58),
yakni kalimat رَسُوۡلَہٗ بِالۡہُدٰی -- “Rasul-Nya
dengan petunjuk” mengisyaratkan
kepada kedudukan Rasul Akhir Zaman sebagai Imam
Mahdi yang hakiki (Imam Mahdi a.s.)
, sedangkan kalimat رَسُوۡلَہٗ -- “Rasul-Nya” dihubungkan dengan kalimat
وَ دِیۡنِ الۡحَقِّ -- “dan agama yang benar”
yaitu agama Islam
(Al-Quran), mengisyaratkan kepada
kedudukan Rasul Akhir Zaman
sebagai Al-Masih Mau’ud a.s..
Jadi
ayat ہُوَ الَّذِیۡۤ اَرۡسَلَ
رَسُوۡلَہٗ بِالۡہُدٰی وَ
دِیۡنِ الۡحَقِّ -- “Dia-lah Yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan dengan agama yang benar” pada hakikatnya
mengisyaratkan kepada dua tugas utama
Rasul Akhir Zaman dalam mewujudkan kejayaan Islam yang kedua kali di Akhir Zaman ini yaitu لِیُظۡہِرَہٗ عَلَی الدِّیۡنِ کُلِّہٖ وَ لَوۡ کَرِہَ
الۡمُشۡرِکُوۡنَ -- “supaya
Dia memenangkannya atas semua agama,
walaupun orang-orang musyrik tidak
menyukai.”
Dua tugas utama yang harus dilakukan oleh Rasul
Akhir Zaman tersebut adalah (1)
tugas intern (ke dalam) sebagai Imam Mahdi a.s., dan (2) tugas ekstern (ke luar) sebagai Al-Masih
Mau’ud a.s.. Mengisyaratkan
kepada kenyataan itulah sabda Nabi Besar Muhammad saw. Laa
mahdiy illa Isaa -- tidak ada Mahdi kecuali Isa”, artinya bahwa pada hakikatnya Imam
Mahdi a.s. dan Al-Masih Mau’ud a.s. (Isa Al-Masih Akhir Zaman) itu merujuk kepada satu wujud yang sama yang
memiliki dua tugas utama dalam upayanya mewujudkan kejayaan Islam yang kedua kali di Akhir Zaman ini, firman-Nya:
ہُوَ الَّذِیۡۤ اَرۡسَلَ رَسُوۡلَہٗ
بِالۡہُدٰی وَ دِیۡنِ الۡحَقِّ
لِیُظۡہِرَہٗ عَلَی الدِّیۡنِ کُلِّہٖ وَ
لَوۡ کَرِہَ الۡمُشۡرِکُوۡنَ٪﴿﴾
Dia-lah Yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk
dan dengan agama yang benar supaya Dia memenangkannya atas semua agama, walaupun
orang-orang musyrik tidak menyukai.
(Ash-Shaff
[61]:10).
Makna Sabda Nabi Besar Muhammad Saw. “Tidak Ada Mahdi Kecuali Isa”
Dengan demikian ayat ہُوَ الَّذِیۡۤ اَرۡسَلَ
رَسُوۡلَہٗ بِالۡہُدٰی وَ
دِیۡنِ الۡحَقِّ لِیُظۡہِرَہٗ عَلَی الدِّیۡنِ کُلِّہٖ -- “Dia-lah Yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan dengan agama yang benar” berkaitan dengan
firman Allah Swt. sebelumnya:
وَ لَقَدۡ اٰتَیۡنَا مُوۡسَی الۡکِتٰبَ وَ قَفَّیۡنَا
مِنۡۢ بَعۡدِہٖ بِالرُّسُلِ ۫ وَ اٰتَیۡنَا عِیۡسَی ابۡنَ مَرۡیَمَ الۡبَیِّنٰتِ
وَ اَیَّدۡنٰہُ بِرُوۡحِ الۡقُدُسِ
Dan sungguh
Kami benar-benar telah berikan Alkitab kepada Musa dan Kami mengikutkan rasul-rasul di
belakangnya, Kami
berikan kepada Isa Ibnu Maryam
Tanda-tanda yang nyata, dan juga
Kami memperkuatnya dengan Ruhulqudus (Al-Baqarah [2]:88).
Sedangkan ayat وَ لَوۡ کَرِہَ
الۡمُشۡرِکُوۡنَ --
“walaupun orang-orang musyrik tidak
menyukai” hubungannya dengan
ayat selanjutnya:
اَفَکُلَّمَا جَآءَکُمۡ رَسُوۡلٌۢ بِمَا لَا
تَہۡوٰۤی اَنۡفُسُکُمُ اسۡتَکۡبَرۡتُمۡ ۚ
فَفَرِیۡقًا کَذَّبۡتُمۡ ۫ وَ
فَرِیۡقًا تَقۡتُلُوۡنَ ﴿﴾ وَ قَالُوۡا
قُلُوۡبُنَا غُلۡفٌ ؕ بَلۡ لَّعَنَہُمُ اللّٰہُ بِکُفۡرِہِمۡ فَقَلِیۡلًا مَّا یُؤۡمِنُوۡنَ ﴿﴾
Maka apakah patut setiap datang kepadamu seorang rasul
dengan membawa apa yang tidak disukai
oleh diri kamu kamu berlaku takabur, lalu sebagian
kamu dustakan dan sebagian lainnya
kamu bunuh? Dan mereka berkata: ”Hati kami tertutup.” Tidak, bahkan Allah
telah mengutuk mereka karena kekafiran mereka maka sedikit
sekali apa yang mereka imani. (Al-Baqarah [2]:88-89).
Bagaimana mungkin Rasul Akhir Zaman akan dapat mengundang
para pengikut agama-agama selain Islam untuk bergabung sebagai umat Islam, jika
dalam kenyataannya di lingkungan umat
Islam sendiri banyak masalah yang
perlu terlebih dulu diperbaiki,
misalnya berkenaan dengan perpecahan
di lingkungan umat Islam dan berbagai kekeliruan pemahaman tentang
ajaran Islam (Al-Quran).
Itulah sebabnya -- sebagaimana telah dikemukakan sebelum ini
-- Nabi Besar Muhammad saw. telah menjelaskan bahwa Rasul Akhir Zaman yang akan dibangkitkan di kalangan umat Islam (QS.62:3-4) memiliki dua tugas utama, yaitu (1) tugas intern
(ke dalam) sebagai Imam Mahdi a.s., dan (2)
tugas ekstern (ke luar) sebagai Al-Masih
Mau’ud a.s..
Contohnya, jika ada seorang da’i Muslim berkata kepada umat-umat beragama selain Islam: “Marilah bergabung
sebagai umat Islam sebab agama Islam (Al-Quran) dan umat Islam adalah sebagai
agama dan umat yang terbaik yang
dibangkitkan untuk kepentingan umat manusia (QS.5:4; QS.2:1444; QS.3:111).
Lalu mereka balik bertanya: Islam dan Umat Islam yang mana yang menurut
Anda yang terbaik tersebut?
Bukankah menurut nabi Anda sendiri
(Rasulullah saw.) umat Islam di Akhir
Zaman ini akan terpecah-belah menjadi 73
firqah? Suatu perpecahan yang lebih besar dari perpecahan yang terjadi di
kalangan kami, yakni 72 firqah?
Jawaban yang Paling Tepat Adalah Jawaban Nabi Besar Muhammad Saw.
Jawaban paling tepat atas pertanyaan baik dari pihak Non-Muslim tersebut adalah
penjelasan selanjutnya Nabi
Besar Muhammad saw. dalam Hadits-hadits tersebut, yaitu ketika para sahabah
r.a. bertanya kepada beliau saw.
ومن هي يا رسول الله؟ قال: ما أنا عليه وأصحابي
“Dan siapakah mereka itu ya
Rasulullah?” Bersabda: “Apa-apa yang aku dan para sahabatku ada padanya.”
Hadits
Pertama: “Dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri
radhiallahu’ anhu, beliau berkata: Rasulullah shallallahu’ alaihi wa sallam
bersabda: “Sunguh-sungguh kamu akan mengikuti/mencontoh tradisi orang-orang
sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, dan sehasta demi sehasta, hingga
seandainya mereka masuk ke dalam lubang dlob (biayak) niscaya kamu akan
meniru/mencontoh mereka. Kami pun bertanya: Apakah (yang engkau maksud adalah)
kaum Yahudi dan Nasrani? Beliau menjawab: Siapa lagi?” (HRS Muttafaqun
‘Alaih)
Hadits Kedua: “Dari sahabat Abu Hurairah shallallahu ‘alaihi
wa sallam, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Umat Yahudi telah berpecah belah menjadi tujuh puluh satu atau tujuh puluh dua
golongan, dan umat nasrani berpecah belah seperti itu pula, sedangkan umatku
akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan.”
(HRS Ahmad,
Abu
Dawud, At Tirmizy, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Al
Hakim, Ibnu Abi ‘Ashim, dan dishohihkan oleh Al Albani)
Dalam riwayat lain disebutkan:“Dari sahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan
radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Dan (pemeluk) agama ini akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan,
tujuh puluh dua golongan akan masuk neraka, dan (hanya) satu golongan yang
masuk surga, yaitu Al Jama’ah.” (HRS Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Abi ‘Ashim dan Al
Hakim, dan dishahihkan oleh Al Albani)
Dalam riwayat lain lagi disebutkan: “Dari sahabat Abdullah bin Amer rqdhiallahu’
anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Umatku
akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, seluruhnya akan masuk
neraka, kecuali satu golongan. Para sahabat bertanya: Siapakah mereka itu,
wahai Rasulullah? Beliau menjawab: yang berpegang teguh dengan ajaran yang aku
dan para sahabatku jalankan sekarang ini.” (Riwayat At
Tirmizy dan Al Hakim)
Dalam menghadapi fenomena perpecahan ummat ini, kita diharuskan untuk senantiasa meniti jalan
yang ditempuh oleh golongan selamat (Al Jama’ah),
dan menjauhi jalan-jalan yang
ditempuh oleh golongan-golongan lain,
karena jalan-jalan mereka akan menghantarkan ke dalam neraka. Hal ini sebagaimana
yang diwasiatkan oleh Nabi Besar
Muhammad saw. kepada sahabat Huzaifah bin Yaman radhiallahu ‘anhu, yakni beliau saw. bersabda:
“Berpegang teguhlah engkau dengan jama’atul Muslimin dan pemimpin (imam/khalifah) mereka”. Akupun bertanya: “Seandainya tidak ada Jama’atul Muslimin,
juga tidak ada Pemimpin (imam/kholifah)? Beliaupun menjawab: “Tinggalkanlah seluruh kelompok-kelompok
tersebut, walaupun engkau harus menggigit batang pepohonan, hingga datang ajal
engkau, dan engkau dalam keadaan demikian itu.” (HRS Bukhari
dan Muslim).
Jawaban
Akurat Para Da’i Muslim
Jemaat Ahmadiyah
Di Akhir
Zaman ini Allah Swt. tidak membiarkan kekhawatiran
Sahabat Huzaifah bin Yaman radhiallaahu ‘anhu terjadi, sebab Sunnatullah
penciptaan “langit baru
dan bumi baru”
pasti terjadi lagi melalui Rasul Akhir
Zaman dan jama’ah Muslim yang dibentuknya atas perintah
Allah Swt., yaitu Mirza Ghulam Ahmad a.s.,
pendiri Jemaat Muslim Ahmadiyah, firman-Nya:
ہُوَ الَّذِیۡۤ اَرۡسَلَ رَسُوۡلَہٗ
بِالۡہُدٰی وَ دِیۡنِ الۡحَقِّ
لِیُظۡہِرَہٗ عَلَی الدِّیۡنِ کُلِّہٖ وَ
لَوۡ کَرِہَ الۡمُشۡرِکُوۡنَ٪﴿﴾
Dia-lah Yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk
dan dengan agama yang benar supaya Dia memenangkannya atas semua agama, walaupun
orang-orang musyrik tidak menyukai.
(Ash-Shaff
[61]:10).
Dengan demikian contoh kasus
yang dikemukakan sebelum ini tidak pernah berlaku bagi para da’i Muslim dari Jemaat Ahmadiyah:
“Marilah
bergabung sebagai umat Islam
sebab agama Islam (Al-Quran) dan umat Islam adalah sebagai agama dan umat yang
terbaik yang dibangkitkan untuk
kepentingan umat manusia (QS.5:4; QS.2:144; QS.3:111).
Lalu mereka balik bertanya: Islam dan Umat Islam yang mana yang menurut
Anda yang terbaik tersebut?
Bukankah menurut nabi Anda sendiri
(Rasulullah saw.) umat Islam di Akhir
Zaman ini akan terpecah-belah menjadi 73
firqah? Suatu perpecahan yang lebih besar dari perpecahan yang terjadi di
kalangan kami, yakni 72 firqah?
Para da’i
Muslim dari Jemaat Ahmadiyah akan memberikan jawaban bahwa: “Kamilah yang
dimaksud oleh sabda Nabi Besar Muhammad saw.:
ومن هي يا رسول الله؟ قال: ما أنا عليه وأصحابي
“Dan siapakah mereka itu ya
Rasulullah?” Bersabda: “Apa-apa yang aku dan para sahabatku ada padanya.”
(Bersambung)
Rujukan: The Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***
Pajajaran Anyar, 26 Januari 2014
Pajajaran Anyar, 26 Januari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar