Jumat, 28 Februari 2014

Dua Tugas Utama Rasul Akhir Zaman dalam Kapasitasnya Sebagai Imam Mahdi a.s. dan Al-Masih Mau'ud a.s.



 بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡم

Khazanah Ruhani Surah  Shād

Bab  162

     Dua Tugas Utama Rasul Akhir Zaman dalam Kapasitasnya  Sebagai Imam Mahdi a.s. dan Al-Masih Mau’ud a.s.           

Oleh

Ki Langlang Buana Kusuma
 
P
ada  akhir Bab sebelumnya  telah dikemukakan  mengenai  Ketiga firman Allah Swt. tentang  Imam Mahdi yang hakiki  atau Rasul Allah tersebut  membantah pemahaman keliru mengenai kedatangan Imam Mahdi penumpah darah  yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam,  akibat kekeliruan menafsirkan sabda-sabda Nabi Besar Muhammad  saw. mengenai “gambaran” Imam Mahdi.  
      Mengapa demikian? Sebab untuk menjadi “Imam Mahdi  penumpah darah” tidak diperlukan petunjuk Allah Swt. melalui wahyu Ilahi  -- sebagaimana yang dikemukakan firman  Allah Swt. mengenai imam-imam yang hakiki tersebut -- yakni para Rasul Allah.

Benarnya “Prediksi” Para Malaikat Tentang Akan Munculnya Para “Penumpah Darah” dan “Pembuat Kerusuhan” di Muka bumi

       Bahkan justru para imam yang hakiki   dan para pengikut  mereka itulah yang darahnya tertumpah oleh para penentang mereka jang  jahil dan zalim, sebagaimana yang telah “diprediksi” oleh para malaikat sehubungan kehendak Allah Swt. akan menjadikan seorang Khalifah Allah atau Rasul Allah di muka bumi  (QS.2:31; QS.7:12-19; QS.17:62-66)  untuk tujuan   menciptakan “langit baru dan bumi baru   -- yakni berupa penentangan keras yang dilakukan  iblis dan para pengikutnya   (QS.14:46-51; QS.17:17:50-53; QS.39:70) dalam rangka mereka mempertahankan  dominasi mereka di dalam tatanan “langit lama dan bumi lama” yang penuh dengan kegelapan (QS.30:42-46).
      Dengan demikian benarlah pernyataan Allah Swt.  yang dikemukakan dalam Bab sebelum ini mengenai alasan terjadinya penentangan terhadap para Rasul Allah,  sehingga terjadinya  penumpahan darah di kalangan Rasul Allah dan para pengikutnya yang hakiki, firman-Nya:
ؕ اَفَکُلَّمَا جَآءَکُمۡ رَسُوۡلٌۢ بِمَا لَا تَہۡوٰۤی اَنۡفُسُکُمُ اسۡتَکۡبَرۡتُمۡ ۚ  فَفَرِیۡقًا کَذَّبۡتُمۡ  ۫ وَ فَرِیۡقًا تَقۡتُلُوۡنَ ﴿﴾
Maka apakah patut setiap datang kepada kamu seorang rasul dengan membawa apa yang tidak disukai oleh diri kamu  kamu berlaku takabur, lalu  sebagian kamu dustakan dan sebagian lainnya kamu bunuh?”  
وَ قَالُوۡا قُلُوۡبُنَا غُلۡفٌ ؕ بَلۡ لَّعَنَہُمُ اللّٰہُ بِکُفۡرِہِمۡ  فَقَلِیۡلًا مَّا یُؤۡمِنُوۡنَ ﴿﴾
Dan mereka berkata:  Hati kami tertutup.” Tidak,  bahkan Allah telah mengutuk mereka karena kekafiran mereka  maka sedikit sekali apa yang mereka imani.
        Berikut adalah firman Allah Swt. selengkapnya mengenai Sunnatullah terjadinya “tertumpahnya darah” dari kalangan Rasul Allah dan para pengikut mereka tersebut, akibat kedengkian iblis   terhadap  Adam atau Khalifah Allah:
وَ لَقَدۡ اٰتَیۡنَا مُوۡسَی الۡکِتٰبَ وَ قَفَّیۡنَا مِنۡۢ بَعۡدِہٖ بِالرُّسُلِ ۫ وَ اٰتَیۡنَا عِیۡسَی ابۡنَ مَرۡیَمَ الۡبَیِّنٰتِ وَ اَیَّدۡنٰہُ بِرُوۡحِ الۡقُدُسِ ؕ اَفَکُلَّمَا جَآءَکُمۡ رَسُوۡلٌۢ بِمَا لَا تَہۡوٰۤی اَنۡفُسُکُمُ اسۡتَکۡبَرۡتُمۡ ۚ  فَفَرِیۡقًا کَذَّبۡتُمۡ  ۫ وَ فَرِیۡقًا تَقۡتُلُوۡنَ ﴿﴾  وَ قَالُوۡا قُلُوۡبُنَا غُلۡفٌ ؕ بَلۡ لَّعَنَہُمُ اللّٰہُ بِکُفۡرِہِمۡ  فَقَلِیۡلًا مَّا یُؤۡمِنُوۡنَ ﴿﴾
Dan  sungguh   Kami benar-benar telah  berikan Alkitab kepada Musa dan Kami mengikutkan rasul-rasul di belakangnya,   Kami  berikan kepada Isa Ibnu Maryam Tanda-tanda yang nyata, dan juga Kami memperkuatnya dengan  Ruhulqudus.Maka apakah patut setiap datang kepada kamu seorang rasul dengan membawa apa yang tidak disukai oleh diri kamu  kamu berlaku takabur, lalu  sebagian kamu dustakan dan sebagian lainnya kamu bunuh?   Dan mereka berkata:  Hati kami tertutup.” Tidak,  bahkan Allah telah mengutuk mereka karena kekafiran mereka  maka sedikit sekali apa yang mereka imani. (Al-Baqarah [2]:88-89).

Kedatangan Imam Mahdi a.s. Sebagai “Hakim yang Adil” &  Dua Tugas Utama Rasul Akhir Zaman

       Sehubungan dengan dengan janji Allah Swt. mengenai kejayaan Islam yang kedua kali di Akhir Zaman,  Allah Swt. dan Nabi Besar Muhammad saw. pun telah mengemukakan mengenai kedatangan Imam Mahdi  sebagai hakaman ‘adlan (hakim yang adil)  yang juga sebagai Al-Masih Mau’ud (Al-Masih yang dijanjikan) atau Rasul Akhir Zaman, firman-Nya:
ہُوَ الَّذِیۡۤ  اَرۡسَلَ  رَسُوۡلَہٗ  بِالۡہُدٰی وَ دِیۡنِ  الۡحَقِّ لِیُظۡہِرَہٗ  عَلَی الدِّیۡنِ کُلِّہٖ   وَ لَوۡ  کَرِہَ  الۡمُشۡرِکُوۡنَ٪﴿﴾
Dia-lah Yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan dengan agama yang benar supaya Dia memenangkannya atas semua agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (Ash-Shaff [61]:10).
        Dalam firman Allah Swt tersebut tersirat tentang Imam Mahdi a.s. dan juga tentang Rasul Allah  yaitu  Al-Masih Mau’ud a.s.  atau misal Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (QS.43:58), yakni kalimat  رَسُوۡلَہٗ  بِالۡہُدٰی  -- “Rasul-Nya dengan petunjuk” mengisyaratkan kepada kedudukan Rasul Akhir Zaman sebagai  Imam Mahdi yang hakiki (Imam Mahdi a.s.)  , sedangkan  kalimat  رَسُوۡلَہٗ    -- “Rasul-Nya” dihubungkan dengan  kalimat  وَ دِیۡنِ  الۡحَقِّ -- “dan agama yang benar  yaitu agama Islam (Al-Quran),  mengisyaratkan kepada kedudukan Rasul Akhir Zaman sebagai  Al-Masih Mau’ud a.s..
      Jadi  ayat  ہُوَ الَّذِیۡۤ  اَرۡسَلَ  رَسُوۡلَہٗ  بِالۡہُدٰی وَ دِیۡنِ  الۡحَقِّ  --  Dia-lah Yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan dengan agama yang benar” pada hakikatnya mengisyaratkan kepada dua tugas utama Rasul Akhir Zaman dalam mewujudkan kejayaan Islam yang kedua kali di Akhir Zaman ini yaitu   لِیُظۡہِرَہٗ  عَلَی الدِّیۡنِ کُلِّہٖ وَ لَوۡ  کَرِہَ  الۡمُشۡرِکُوۡنَ   -- “supaya Dia memenangkannya atas semua agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.”
      Dua tugas utama yang harus dilakukan  oleh Rasul Akhir Zaman tersebut adalah  (1) tugas intern (ke dalam)  sebagai Imam Mahdi a.s., dan (2) tugas ekstern (ke luar) sebagai Al-Masih Mau’ud a.s.. Mengisyaratkan kepada kenyataan itulah sabda Nabi Besar Muhammad saw.  Laa mahdiy illa Isaa   -- tidak ada Mahdi kecuali Isa”, artinya bahwa pada hakikatnya   Imam Mahdi  a.s. dan Al-Masih Mau’ud a.s. (Isa Al-Masih Akhir Zaman)  itu merujuk kepada satu wujud yang sama  yang memiliki dua tugas utama  dalam upayanya mewujudkan kejayaan Islam yang kedua kali di Akhir Zaman ini, firman-Nya:
ہُوَ الَّذِیۡۤ  اَرۡسَلَ  رَسُوۡلَہٗ  بِالۡہُدٰی وَ دِیۡنِ  الۡحَقِّ لِیُظۡہِرَہٗ  عَلَی الدِّیۡنِ کُلِّہٖ   وَ لَوۡ  کَرِہَ  الۡمُشۡرِکُوۡنَ٪﴿﴾
Dia-lah Yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan dengan agama yang benar supaya Dia memenangkannya atas semua agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (Ash-Shaff [61]:10).

Makna Sabda Nabi Besar Muhammad Saw. “Tidak  Ada Mahdi Kecuali Isa

       Dengan demikian  ayat   ہُوَ الَّذِیۡۤ  اَرۡسَلَ  رَسُوۡلَہٗ  بِالۡہُدٰی وَ دِیۡنِ  الۡحَقِّ لِیُظۡہِرَہٗ  عَلَی الدِّیۡنِ کُلِّہٖ       --  Dia-lah Yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan dengan agama yang benar” berkaitan dengan firman Allah Swt.  sebelumnya:
وَ لَقَدۡ اٰتَیۡنَا مُوۡسَی الۡکِتٰبَ وَ قَفَّیۡنَا مِنۡۢ بَعۡدِہٖ بِالرُّسُلِ ۫ وَ اٰتَیۡنَا عِیۡسَی ابۡنَ مَرۡیَمَ الۡبَیِّنٰتِ وَ اَیَّدۡنٰہُ بِرُوۡحِ الۡقُدُسِ
Dan  sungguh   Kami benar-benar telah  berikan Alkitab kepada Musa dan Kami  mengikutkan rasul-rasul di belakangnya,   Kami  berikan kepada Isa Ibnu Maryam Tanda-tanda yang nyata, dan juga Kami memperkuatnya dengan  Ruhulqudus  (Al-Baqarah [2]:88).
       Sedangkan ayat    وَ لَوۡ  کَرِہَ  الۡمُشۡرِکُوۡنَ -- “walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai hubungannya dengan ayat  selanjutnya:
   اَفَکُلَّمَا جَآءَکُمۡ رَسُوۡلٌۢ بِمَا لَا تَہۡوٰۤی اَنۡفُسُکُمُ اسۡتَکۡبَرۡتُمۡ ۚ  فَفَرِیۡقًا کَذَّبۡتُمۡ  ۫ وَ فَرِیۡقًا تَقۡتُلُوۡنَ ﴿﴾  وَ قَالُوۡا قُلُوۡبُنَا غُلۡفٌ ؕ بَلۡ لَّعَنَہُمُ اللّٰہُ بِکُفۡرِہِمۡ  فَقَلِیۡلًا مَّا یُؤۡمِنُوۡنَ ﴿﴾
Maka apakah patut setiap datang kepadamu seorang rasul dengan membawa apa yang tidak disukai oleh diri kamu  kamu berlaku takabur, lalu  sebagian kamu dustakan dan sebagian lainnya kamu bunuh?   Dan mereka berkata:  Hati kami tertutup.” Tidak,  bahkan Allah telah mengutuk mereka karena kekafiran mereka  maka sedikit sekali apa yang mereka imani. (Al-Baqarah [2]:88-89).
       Bagaimana mungkin Rasul Akhir Zaman akan dapat mengundang para pengikut agama-agama selain Islam untuk bergabung sebagai umat Islam,   jika dalam kenyataannya di lingkungan umat Islam sendiri banyak masalah yang perlu terlebih dulu diperbaiki, misalnya berkenaan dengan perpecahan di lingkungan umat Islam  dan berbagai kekeliruan pemahaman tentang ajaran Islam (Al-Quran).
     Itulah sebabnya  -- sebagaimana telah dikemukakan sebelum ini -- Nabi Besar Muhammad saw. telah menjelaskan bahwa Rasul Akhir Zaman yang akan dibangkitkan di kalangan umat Islam (QS.62:3-4) memiliki dua tugas utama, yaitu  (1) tugas intern (ke dalam)  sebagai Imam Mahdi a.s., dan (2) tugas ekstern (ke luar) sebagai Al-Masih Mau’ud a.s..
      Contohnya, jika ada seorang da’i Muslim berkata kepada umat-umat beragama selain Islam:  Marilah  bergabung  sebagai umat Islam sebab agama Islam (Al-Quran) dan umat Islam adalah sebagai agama dan umat yang terbaik  yang dibangkitkan untuk kepentingan umat manusia (QS.5:4; QS.2:1444; QS.3:111).
      Lalu mereka balik bertanya: Islam dan Umat Islam yang mana yang menurut Anda  yang terbaik tersebut? Bukankah  menurut nabi Anda sendiri (Rasulullah saw.)  umat Islam di Akhir Zaman ini akan  terpecah-belah menjadi 73 firqah? Suatu perpecahan yang lebih besar dari perpecahan yang terjadi di kalangan kami, yakni 72 firqah?

Jawaban yang Paling Tepat Adalah Jawaban Nabi Besar Muhammad Saw.

       Jawaban paling tepat atas pertanyaan baik dari pihak Non-Muslim tersebut  adalah  penjelasan selanjutnya Nabi Besar Muhammad saw. dalam Hadits-hadits tersebut, yaitu ketika para sahabah r.a. bertanya kepada beliau saw.  
ومن هي يا رسول الله؟ قال: ما أنا عليه وأصحابي
“Dan siapakah mereka itu ya Rasulullah?” Bersabda: “Apa-apa yang aku dan para   sahabatku ada  padanya.”
       Hadits Pertama:  “Dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu’ anhu, beliau berkata: Rasulullah shallallahu’ alaihi wa sallam bersabda: “Sunguh-sungguh kamu akan mengikuti/mencontoh tradisi orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, dan sehasta demi sehasta, hingga seandainya mereka masuk ke dalam lubang dlob (biayak) niscaya kamu akan meniru/mencontoh mereka. Kami pun bertanya: Apakah (yang engkau maksud adalah) kaum Yahudi dan Nasrani? Beliau menjawab: Siapa lagi?” (HRS Muttafaqun ‘Alaih)
    Hadits Kedua:   “Dari sahabat Abu Hurairah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Umat Yahudi telah berpecah belah menjadi tujuh puluh satu atau tujuh puluh dua golongan, dan umat nasrani berpecah belah seperti itu pula, sedangkan umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan.” (HRS Ahmad, Abu Dawud, At Tirmizy, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Al Hakim, Ibnu Abi ‘Ashim, dan dishohihkan oleh Al Albani)
      Dalam riwayat lain disebutkan:“Dari sahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Dan (pemeluk) agama ini akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, tujuh puluh dua golongan akan masuk neraka, dan (hanya) satu golongan yang masuk surga, yaitu Al Jama’ah.” (HRS Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Abi ‘Ashim dan Al Hakim, dan dishahihkan oleh Al Albani)
      Dalam riwayat lain lagi disebutkan: “Dari sahabat Abdullah bin Amer rqdhiallahu’ anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, seluruhnya akan masuk neraka, kecuali satu golongan. Para sahabat bertanya: Siapakah mereka itu, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: yang berpegang teguh dengan ajaran yang aku dan para sahabatku jalankan sekarang ini.” (Riwayat At Tirmizy dan Al Hakim)
      Dalam menghadapi fenomena perpecahan ummat ini, kita diharuskan untuk senantiasa meniti jalan yang ditempuh oleh golongan selamat (Al Jama’ah), dan menjauhi jalan-jalan yang ditempuh oleh golongan-golongan lain, karena jalan-jalan mereka akan menghantarkan ke dalam neraka. Hal ini sebagaimana yang diwasiatkan oleh Nabi Besar Muhammad saw. kepada sahabat Huzaifah bin Yaman radhiallahu ‘anhu, yakni beliau saw. bersabda:
      “Berpegang teguhlah engkau dengan jama’atul Muslimin dan pemimpin (imam/khalifah) mereka”. Akupun bertanya: “Seandainya tidak ada Jama’atul Muslimin, juga tidak ada Pemimpin (imam/kholifah)? Beliaupun menjawab: “Tinggalkanlah seluruh kelompok-kelompok tersebut, walaupun engkau harus menggigit batang pepohonan, hingga datang ajal engkau, dan engkau dalam keadaan demikian itu.” (HRS Bukhari dan Muslim).

Jawaban Akurat Para Da’i Muslim Jemaat Ahmadiyah

      Di Akhir Zaman ini Allah Swt. tidak membiarkan kekhawatiran Sahabat  Huzaifah bin Yaman radhiallaahu ‘anhu  terjadi, sebab Sunnatullah penciptaan “langit baru dan bumi baru” pasti terjadi lagi melalui Rasul Akhir Zaman dan jama’ah Muslim yang dibentuknya atas perintah Allah Swt., yaitu Mirza Ghulam Ahmad a.s., pendiri Jemaat Muslim Ahmadiyah,   firman-Nya:
ہُوَ الَّذِیۡۤ  اَرۡسَلَ  رَسُوۡلَہٗ  بِالۡہُدٰی وَ دِیۡنِ  الۡحَقِّ لِیُظۡہِرَہٗ  عَلَی الدِّیۡنِ کُلِّہٖ   وَ لَوۡ  کَرِہَ  الۡمُشۡرِکُوۡنَ٪﴿﴾
Dia-lah Yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan dengan agama yang benar supaya Dia memenangkannya atas semua agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (Ash-Shaff [61]:10).
       Dengan demikian  contoh kasus yang dikemukakan  sebelum ini tidak pernah berlaku bagi para da’i Muslim dari Jemaat Ahmadiyah:
     “Marilah  bergabung  sebagai umat Islam sebab agama Islam (Al-Quran) dan umat Islam adalah sebagai agama dan umat yang terbaik  yang dibangkitkan untuk kepentingan umat manusia (QS.5:4; QS.2:144; QS.3:111).
      Lalu mereka balik bertanya: Islam dan Umat Islam yang mana yang menurut Anda  yang terbaik tersebut? Bukankah  menurut nabi Anda sendiri (Rasulullah saw.)  umat Islam di Akhir Zaman ini akan  terpecah-belah menjadi 73 firqah? Suatu perpecahan yang lebih besar dari perpecahan yang terjadi di kalangan kami, yakni 72 firqah?
     Para da’i Muslim dari Jemaat Ahmadiyah akan memberikan jawaban  bahwa: “Kamilah yang dimaksud oleh sabda Nabi Besar Muhammad saw.:
ومن هي يا رسول الله؟ قال: ما أنا عليه وأصحابي
“Dan siapakah mereka itu ya Rasulullah?” Bersabda: “Apa-apa yang aku dan para   sahabatku ada  padanya.”

(Bersambung)

Rujukan: The Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***
Pajajaran Anyar,   26 Januari      2014


Pajajaran Anyar,   26 Januari      2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar