بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡم
Khazanah Ruhani Surah
Shād
Bab
152
Keadaan Memprihatinkan Umat Islam di Hindustan
Dibawah Kekuasaan Kaum Sikh & Leluhur Mirza Ghulam Ahmad a.s. adalah Para “Laki-laki” Sejati dari Fersia
Oleh
Ki Langlang Buana Kusuma
P
|
ada akhir Bab
sebelumnya telah dikemukakan mengenai riwayat leluhur Mirza Ghulam Ahmad a.s., Pendiri Jemaat Ahmadiyah, yang dikemukakan sebelum ini, bahwa leluhur Mirza Ghulam Ahmad a.s. memiliki hubungan
darah dengan bangsa Fersia, seperti halnya salah seorang Sahabat Nabi Besar yang sangat terkenal,
Salman Al-Farisi r.a., yang oleh Nabi Besar Muhammad saw. telah dirujuk ketika beliau saw. menjelaskan makna ayat 4 -- وَّ
اٰخَرِیۡنَ مِنۡہُمۡ لَمَّا یَلۡحَقُوۡا
بِہِمۡ ؕ وَ ہُوَ الۡعَزِیۡزُ الۡحَکِیۡمُ -- dalam Surah Al-Jumu’ah, atas pertanyaan Abu
Hurairah a.s. yang meminta penelasan beliau saw. mengenai makna “pengutusan kedua kali” Nabi Besar
Muhammad saw. di kalangan “kaum lain”
dari kalangan umat Islam
sendiri, yang belum pernah bertemu dengan para sahabat r.a.,
firman-Nya:
ہُوَ الَّذِیۡ بَعَثَ فِی
الۡاُمِّیّٖنَ رَسُوۡلًا
مِّنۡہُمۡ یَتۡلُوۡا عَلَیۡہِمۡ اٰیٰتِہٖ
وَ یُزَکِّیۡہِمۡ وَ یُعَلِّمُہُمُ
الۡکِتٰبَ وَ الۡحِکۡمَۃَ ٭ وَ اِنۡ کَانُوۡا مِنۡ قَبۡلُ
لَفِیۡ ضَلٰلٍ مُّبِیۡنٍ ۙ﴿﴾ وَّ
اٰخَرِیۡنَ مِنۡہُمۡ لَمَّا یَلۡحَقُوۡا
بِہِمۡ ؕ وَ ہُوَ الۡعَزِیۡزُ الۡحَکِیۡمُ ﴿﴾
Dia-lah Yang
telah membangkitkan di kalangan bangsa yang buta huruf seorang rasul dari
antara mereka, yang membacakan
kepada mereka Tanda-tanda-Nya, mensucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah walaupun sebelumnya mereka berada dalam kesesatan yang nyata.
Dan juga akan membangkitkan-nya pada
kaum lain dari antara mereka, yang belum
bertemu dengan mereka. Dan Dia-lah
Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.
(Al-Jumu’ah
[62]:3-4).
Makna “Kaum
Lain” dari Kalangan Umat Islam yang Memiliki “Hubungan Darah” dengan Sahabat Salman Al-Farsi r.a. yang Berasal dari Fersia
Mengenai makna ayat وَّ اٰخَرِیۡنَ
مِنۡہُمۡ لَمَّا یَلۡحَقُوۡا بِہِمۡ ؕ وَ
ہُوَ الۡعَزِیۡزُ الۡحَکِیۡمُ --
“Dan juga akan membangkitkan-nya pada kaum lain dari antara mereka, yang belum bertemu dengan mereka. Dan Dia-lah
Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana,” Abu Hurairah r.a. menerangkan: “Pada suatu hari kami sedang duduk-duduk
bersama Rasulullah saw., ketika Surah Al-Jumu’ah diturunkan. Saya minta
keterangan kepada Rasulullah saw.: Siapakah yang diisyaratkan oleh kata-kata Dan Dia akan membangkitkannya pada kaum
lain dari antara mereka yang belum bertemu dengan mereka? – Salman
al-Farsi (Salman asal Parsi) sedang duduk di antara kami.
Setelah saya berulang-ulang mengajukan
pertanyaan itu, Rasulullah saw. meletakkan
tangan beliau pada Salman dan
bersabda: “Bila iman telah terbang ke
Bintang Tsuraya, seorang lelaki dari mereka ini pasti akan menemukannya.” (Bukhari bab Tafsir Surah Al-Jumu’ah).
Hadits Nabi Besar Muhammad saw. ini
menunjukkan bahwa ayat ini dikenakan kepada seorang lelaki dari keturunan Parsi. Pendiri Jemaat Ahmadiyah -- yakni Al-Masih Mau’ud a.s. -- sesuai
dengan penelasan sebelum ini mengenai leluhur
beliau -- adalah dari keturunan Parsi.
Hadits Nabi Besar Muhammad saw. lainnya
menyebutkan kedatangan Al-Masih Mau’ud a.s. atau Rasul Akhir Zaman adalah pada
saat ketika tidak ada yang tertinggal
di dalam Al-Quran kecuali kata-katanya, dan tidak ada yang tertinggal di dalam Islam selain namanya,
yaitu, jiwa ajaran Islam yang sejati
akan lenyap (Baihaqi).
Jadi, Al-Quran dan hadits
kedua-duanya sepakat bahwa ayat ini menunjuk kepada kedatangan kedua kali Nabi Besar Muhammad saw. dalam wujud Al-Masih Mau’ud a.s., atau Mirza Ghulam Ahmad a.s., Pendiri Jemaat
Ahmadiyah, yang telah diutus oleh Allah Swt. pada masa puncak kemunduran di kalangan umat Islam dalam segala bidang kehidupan telah
mencapai puncaknya pada abad 14 Masehi (QS.5:55-57;
QS.6:160; QS.30:31:33), sehingga
keadaan umat Islam di Akhir Zaman tersebut benar-benar sangat menyedihkan hati beliau a.s.,
firman-nya:
وَ قَالَ الرَّسُوۡلُ یٰرَبِّ اِنَّ قَوۡمِی اتَّخَذُوۡا ہٰذَا الۡقُرۡاٰنَ
مَہۡجُوۡرًا ﴿ ﴾ وَ کَذٰلِکَ
جَعَلۡنَا لِکُلِّ نَبِیٍّ عَدُوًّا مِّنَ الۡمُجۡرِمِیۡنَ ؕ وَ کَفٰی بِرَبِّکَ
ہَادِیًا وَّ نَصِیۡرًا ﴿ ﴾
Dan Rasul itu berkata: “Ya Rabb-ku (Tuhan-ku), sesungguhnya kaumku telah menjadikan
Al-Quran ini sesuatu yang telah ditinggalkan. Dan demikianlah Kami telah menjadikan musuh bagi tiap-tiap
nabi dari antara orang-orang yang berdosa, dan cukuplah Rabb (Tuhan) engkau sebagai Pemberi petunjuk dan Penolong. (Al-Furqān [25]:31-32
Rasul Akhir Zaman adalah “Seorang Laki-laki yang Datang Berlari-lari dari Bagian
Terjauh Kota itu”
Jadi, sikap umumnya umat Islam di Akhir Zaman ini terhadap Al-Quran
benar-benar sangat menyedihkan “seorang laki-laki”
yang “datang berlari-lari dari bagian terjauh kota itu” (QS.36:21-28)
yakni di wilayah Hindustan –
tepatnya di Qadian -- yaitu
Mirza Ghulam Ahmad a.s.,
yang atas karunia Allah Swt.
telah ditetapkan sebagai Rasul Akhir
Zaman yang akan mewujudkan kajayaan Islam yang kedua kali,
firman-Nya:
ہُوَ الَّذِیۡۤ اَرۡسَلَ رَسُوۡلَہٗ
بِالۡہُدٰی وَ دِیۡنِ الۡحَقِّ
لِیُظۡہِرَہٗ عَلَی الدِّیۡنِ کُلِّہٖ وَ
لَوۡ کَرِہَ الۡمُشۡرِکُوۡنَ٪﴿﴾
Dia-lah Yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk
dan dengan agama yang benar supaya Dia memenangkannya atas semua agama, walaupun
orang-orang musyrik tidak menyukai.
(Ash-Shaff
[61]:10).
Nampaknya firman Allah Swt. dalam Surah Yā Sīn ayat 21-28 mengenai penyebutan “Rasul Akhir Zaman” dengan “Seorang
Laki-laki yang datang berlari-lari dari bagian terjauh kota itu”,
firman-Nya:
وَ جَآءَ مِنۡ اَقۡصَا
الۡمَدِیۡنَۃِ رَجُلٌ یَّسۡعٰی قَالَ
یٰقَوۡمِ اتَّبِعُوا الۡمُرۡسَلِیۡنَ ﴿ۙ﴾ اتَّبِعُوۡا مَنۡ لَّا یَسۡـَٔلُکُمۡ اَجۡرًا وَّ ہُمۡ مُّہۡتَدُوۡنَ ﴿﴾
Dan datang dari bagian terjauh kota itu seorang laki-laki dengan berlari-lari, ia berkata: “Hai kaumku, ikutilah rasul-rasul itu.
Ikutilah mereka yang tidak
meminta upah dari kamu dan mereka
yang telah mendapat petunjuk (Yā Sīn [36]:21-22).
Penyebutan
“seorang laki-laki” erat kaitannya dengan berbagai fitnah yang
dilontarkan oleh para pemuka umat Islam di Hindustan, sehubungan dengan fatwa Mirza Ghulam
Ahmad a.s. berkenaan dengan makna jihad yang sebenarnya menurut Islam (Al-Quran -- lihat Bab 150 -- serta
tentang leluhur beliau yang
mendapat penghargaan dari para penguasa non-Muslim, baik dari Maharaja Ranjit Singh mau pun
dari pemerintah Inggris di Hindustan, atas jasa-jasa mereka membantu
pihak pemerintah menumpas berbagai pemberontaan dari para perusuh,
sehingga Qadian dan sebagian kecil wilayah di sekitarnya
dikembalikan kepada leluhur Mirza Ghulam Ahmad a.s..
Terhadap kenyataan tersebut para pemuka umat
Islam di Hindustan telah mengeluarkan berbagai fatwa yang
penuh provokatif, di antaranya adalah Mirza Ghulam Ahmad a.s. dan
Jemaatnya (Jemaat Ahmadiyah) adalah antek-antek Inggris dan
macam-macam tuduhan dusta lainnya.
Salah seorang dari sekian
banyak yang mengekspose fitnah-fitnah yang muncul dari kebengkokan hati
tersebut adalah Shaikh Ahmed Hossein
Deedat (1918-205) yang lebih dikenal
Ahmed Deedat, ia menulis berbagai
artikel negative tentang Jemaat
Ahmadiyah termasuk masalah leluhur
Mirza Ghulam Ahmad a.s. -- Pendiri Jemaat Ahmadiyah --
yang mendirikan Islampur Qadhi atau Qadian.
Tetapi Allah Swt. lebih
dari 14 abad yang lalu dalam Al-Quran telah “menjawab” fitnah-fitnah
yang dilontarkan oleh para “perempuan” -- yang senang melontarkan berbagai fitnah
dan ghibat (gunjingan) tersebut (QS.49:12-13) -- dalam Surah Yā Sīn
ayat 21, bahwa “orang yang datang
berlari-lari dari bagian terjauh kota
itu” yakni Mirza Ghulam Ahmad
a.s. adalah “seorang laki-laki”
sejati, sebagaimana Allah Swt. telah menyebut Nabi Musa a.s. dan Nabi
Harun a.s. sebagai rajulāni (dua orang laki-laki), guna membedakan
kedua Rasul Allah tersebut dari kaum mereka (Bani Israil) yang pengecut sehingga menolak memasuki “negeri yang dijanjikan”
Allah Swt. kepada mereka, firman-Nya:
قَالَ رَجُلٰنِ مِنَ الَّذِیۡنَ یَخَافُوۡنَ اَنۡعَمَ اللّٰہُ عَلَیۡہِمَا ادۡخُلُوۡا عَلَیۡہِمُ الۡبَابَ ۚ فَاِذَا دَخَلۡتُمُوۡہُ فَاِنَّکُمۡ غٰلِبُوۡنَ ۬ۚ وَ عَلَی
اللّٰہِ فَتَوَکَّلُوۡۤا اِنۡ کُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِیۡنَ ﴿﴾
Dua orang laki-laki dari antara mereka yang takut kepada Allah dan Allah telah memberi nikmat kepada keduanya
berkata: “Masuklah melalui pintu gerbang
mereka, lalu apabila kamu memasuki negeri itu maka sesungguhnya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah-lah hendaknya kamu bertawakkal jika kamu benar-benar orang-orang yang beriman.”
(Al-Māidah
[5]:24).
Jawaban Bani Israil terhadap ajakan
Nabi Musa a.s. dan Nabi Harun a.s. benar-benar jawaban
yang sangat pengecut dan memalukan serta sangat mengecewakan “kedua laki-laki” pemberani tersebut,
firman-Nya:
قَالُوۡا یٰمُوۡسٰۤی اِنَّا لَنۡ
نَّدۡخُلَہَاۤ اَبَدًا مَّا
دَامُوۡا فِیۡہَا فَاذۡہَبۡ اَنۡتَ وَ رَبُّکَ فَقَاتِلَاۤ اِنَّا ہٰہُنَا قٰعِدُوۡنَ ﴿﴾ قَالَ رَبِّ
اِنِّیۡ لَاۤ اَمۡلِکُ اِلَّا نَفۡسِیۡ وَ اَخِیۡ فَافۡرُقۡ
بَیۡنَنَا وَ بَیۡنَ الۡقَوۡمِ الۡفٰسِقِیۡنَ ﴿﴾ قَالَ فَاِنَّہَا مُحَرَّمَۃٌ عَلَیۡہِمۡ اَرۡبَعِیۡنَ
سَنَۃً ۚ یَتِیۡہُوۡنَ فِی الۡاَرۡضِ ؕ فَلَا تَاۡسَ عَلَی الۡقَوۡمِ
الۡفٰسِقِیۡنَ ﴿٪﴾
Mereka
berkata: “Hai Musa, sesungguhnya kami tidak akan pernah memasuki negeri
itu, selama mereka masih ada di dalamnya,
karena itu pergilah engkau bersama Rabb
(Tuhan) engkau, lalu berperanglah
engkau berdua, sesungguhnya kami
hendak duduk-duduk saja di sini!” Musa
berkata: “Ya Rabb-Ku (Tuhan-ku),
sesungguhnya aku tidak berkuasa kecuali
terhadap diriku dan saudara
laki-lakiku, maka bedakanlah antara
kami dengan kaum yang fasik itu.” Dia
berfirman: “Maka sesungguhnya negeri itu diharamkan
bagi mereka selama empat puluh tahun, mereka
akan bertualang kebingungan di muka bumi maka janganlah
engkau bersedih atas kaum yang fasik itu.”
(Al-Māidah [5]:25-27).
Tantangan Melakukan “Mubahalah”
(Tanding Doa)
Jadi, berbeda dengan kepengecutan kaum Nabi Musa a.s. dan Nabi Harun a.s. – yakni rajulāni – “dua orang laki-laki” -- demikian pula para leluhur Mirza Ghulam Ahmad a.s. yang hijrah dari wilayah Fersia
ke Hindustan tersebut adalah “para
lelaki” sejati, terlebih lagi Mirza
Ghulam Ahmad a.s. dengan gagah berani
melalui tulisan dan diskusi telah tampil di Hindustan mengemukakan kesempurnaan
ajaran Islam (Al-Quran) dan
kesempurnaan akhlak dan ruhani Nabi Besar Muhammad saw. serta
telah menantang para pemuka agama-agama serta sekte-sekte agama -- Hindu,
Budha, Kristen, Arya Samaj dan lain-lain – untuk membantah apa pun yang beliau
kemukakan dalam tulisan-tulisan
beliau mengenai kesempurnaan agama Islam (Al-Quran) dan Nabi Besar Muhammad
saw..
Bahkan, terhadap pihak-pihak yang tetap memusuhi agama Islam dan Nabi Besar
Muhammad saw. dengan berbagai caci-maki
kotor dan fitnah-fitnah yang mereka buat-buat terhadap kesucian agama Islam (Al-Quran), beliau telah menantang mereka untuk melakukan mubahalah (tanding doa -- QS.3:62) guna
meminta keputusan langsung dari Allah
Swt. pihak mana di antara mereka yang benar
dan yang palsu mengenai agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Mereka yang karena kebodohan dan ketakaburannya
melayani tantangan melakukan mubahalah tersebut benar-benar telah dibinasakan Allah Swt. sesuai jangka waktu yang ditetapkan oleh Mirza
Ghulam Ahmad a.s. – “lelaki jantan”
dari Hindustan -- salah satu contohnya
adalah kematian Pandit Lekh Ram yang sangat menghebohkan masyarakat Hindu.
Pernyataan-pernyataan
Takabbur Dr. John Alexander Dowie
Demikian juga kematian secara hina Dr. John Alexander Dowie (1847-1907) pendiri
Zion City - Chicago, USA. seorang pendeta Kristen di Amerika Serikat, yang mendakwakan diri sebagai Elijah the Restorer (Elijah Sang Pembaharu) yang esumbar
akan menghabisi agama Islam di
seluruh dunia, peristiwa itu merupakan
bukti lainnya mengenai “kelaki-lakian”
atau “kejantanan” Mirza Ghulam Ahmad
a.s., di pada saat para pemuka agama Islam di dunia -- termasuk di Hindustan -- tidak berdaya membendung penyebaran agama
Kristen ke
seluruh dunia dengan membonceng tersebarnya Gog (Ya’juj) dan Magog
(Ma’juj) sebagaimana yang dinubuatkan Bible (Yehezkiel 38:2-9 & 39:6 & 15-19; Wahyu
20:7-10) dan Al-Quran (QS.18:95-102; QS.21:96-101).
Kejadiannya berlangsung tahun
1902, waktu itu di USA ada seorang yang mengklaim dirinya sebagai utusan/nabi Tuhan Yesus - yaitu sebagai Elijah
the Restorer - yang menurut pengakuannya
ia adalah telah mendapatkan wahyu
dari Tuhan. Namanya adalah Dr. John Alexander Dowie pendiri
Zion City - Chicago, USA.
Dr. John Alexander Dowie sangat terkenal dan dipuja di Amerika Serikat karena ia adalah pendiri Gereja Katolik Kristen (Christian Catholic Church)
yang didirikannya tahun 1896, jemaatnya sangat banyak dan dikenal dengan
sebutan Zionites. Ia juga mengirimkan
misionarisnya ke penjuru dunia. Selain itu ia juga pendiri International Divine Healing Association.
Dalam penyampaian pemikiran dan
ajarannya, Dowie sangat tidak toleran terhadap Islam dan suka menghujat Nabi Suci Islam - Nabi
Muhammad saw. Ia mengumumkan bahwa Islam akan dihabisi dari muka bumi dan ia akan mendirikan gerejanya di seluruh
dunia.
Berikut ini adalah perkataan takabbur Dowie terhadap Islam dan Muhammad saw.:
"I think of the falsehood of Muhammad with great contempt. If I were to
accept those falsehoods I would have to believe that in thisgathering and
indeed in any part of God's earth there is no single woman who possesses an immortal soul. I would
have to acknowledge that you women are but wild animals which can be used for
an hour or a day as playthings and that you have no eternal existence, and that
when those who are dominated by bestial passions have satisfied their
lust with you, you would die the death of dogs. This would be your end. This is the religion of Muhammad". (Leaves of Healing, Vol. VII, No.5, 26 May 1900).
when those who are dominated by bestial passions have satisfied their
lust with you, you would die the death of dogs. This would be your end. This is the religion of Muhammad". (Leaves of Healing, Vol. VII, No.5, 26 May 1900).
"I warn the Christian people of America and Europe that Islam is not
dead. Islam has great strength;, though Islam and Muhammadanism must be
destroyed. The ruin of Islam will not be compassed through the supine Latin
church or the powerless Greek church". (Leaves of Healing, 25
August 1900, p. 7).
Terjemahannya:
"Aku berpikir tentang kebohongan Muhammad dengan
penghinaan besar. Jika saya harus menerima kebohongan-kebohongan itu, saya
harus percaya bahwa dalam semua komunitas dan memang dalam setiap bagian dari bumi Allah tidak
ada seorang wanita pun yang memiliki
jiwa yang abadi. Aku harus mengakui bahwa kalian perempuan hanyalah hewan liar yang dapat digunakan
selama satu jam atau satu hari sebagai mainan dan bahwa kalian tidak memiliki keberadaan yang
kekal, dan bahwa ketika orang-orang yang didominasi oleh nafsu binatang mereka
telah memenuhi nafsu mereka kepada kalian,
kalian akan mati seperti anjing. Ini akan menjadi akhir kalian. Ini adalah agama Muhammad". (Leaves of Healing, Vol. VII, No.5, 26
Mei 1900).
"Saya memperingatkan orang-orang Kristen dari
Amerika dan Eropa bahwa Islam tidak mati, Islam memiliki kekuatan besar. Meskipun Islam dan kepercayaan terhadap Muhammad harus dihancurkan, kehancuran Islam tidak akanterjadi melalui gereja Latin yang tidak aktif atau gereja Yunani yang tidak berdaya." (Leaves of Healing, 25 Agustus 1900, hal. 7).
Kehinaan yang Menimpa Dr. John Alexander Dowie
Mirza
Ghulam Ahmad a.s. (1835-1908) - Imam
Mahdi/The Promised Messiah a.s. telah meresponse kebathilan
tersebut dengan mengajukan tantangan melakukan mubahalah, agar Dowie
mengajukan doa kepada tuhannya (Yesus) dan Mirza
Ghulam Ahmad a.s. berdoa kepada Allah Ta'ala - One True God, agar Tuhan Sendiri yang akan memutuskan siapa yang benar dan siapa yang dusta. Yang berdusta akan mengalami kehinaan dan kesengsaraan di hadapan mata utusan/nabi/rasul-Nya yang benar.
Tantangan mubahalah Mirza Ghulam Ahmad a.s. pada bulan September
1902 telah dipublikasikan oleh banyak
media cetak di Amerika Serikat. Walau
pun Alexander Dowie tidak menanggapinya
secara resmi, tetapi
dengan tanggapan-tanggapan yang sangat menghina
Mirza Ghulam Ahmad a.s. – yang dianggapnya seperti “lalat” – hal tersebut telah cukup
bagi Allah Swt. untuk menghukum Dr.
John Alexander Dowie (1847-1907) sehingga bukan saja Zion City - Chicago, USA serta “komunitas” yang dibangunnya hancur berantakan, bahkan ia sendiri mengalami akhir kehidupan yang sangat hina,
sesuai dengan firman Allah Swt. dalam Al-Quran bagi semua orang yang terus menerus menentang
Allah Swt. dan Rasul-Nya:
اِنَّ الَّذِیۡنَ یُحَآدُّوۡنَ
اللّٰہَ وَ رَسُوۡلَہٗۤ اُولٰٓئِکَ فِی
الۡاَذَلِّیۡنَ ﴿﴾ کَتَبَ اللّٰہُ لَاَغۡلِبَنَّ
اَنَا وَ رُسُلِیۡ ؕ اِنَّ
اللّٰہَ قَوِیٌّ عَزِیۡزٌ ﴿﴾
Sesungguhnya
orang-orang yang menentang Allah dan
Rasul-Nya mereka itu termasuk orang-orang yang sangat hina. Allah
telah menetapkan: “Aku dan
rasul-rasul-Ku pasti
akan me-nang.” Sesungguhnya Allah Maha Kuat, Maha
Perkasa.(Al-Mujādilah [58]:21-22).
(Bersambung)
Rujukan: The Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***
Pajajaran Anyar, 16 Januari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar