Minggu, 23 November 2014

Tertutupnya "Pintu-pintu Langit Ruhani" & Terbukanya "Pintu-pintu Azab Ilahi" di Akhir Zaman



 بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡم


Khazanah Ruhani Surah  Shād


Bab   362

Tertutupnya PIntu-pintu Langit Ruhani  & Terbukanya Pintu-pintu Azab Ilahi  di Akhir Zaman

 Oleh

Ki Langlang Buana Kusuma

D
alam akhir bagian   Bab sebelumnya  telah dijelaskan  firman Allah Swt.  mengenai kebenaran para rasul Allah, yang pasti senantiasa menang melawan  kepalsuan yang didukung oleh para penentang mereka di setiap zaman   -- termasuk  di Akhir Zaman ini  -- firman-Nya:
وَ لَا تَحۡسَبَنَّ اللّٰہَ غَافِلًا عَمَّا یَعۡمَلُ الظّٰلِمُوۡنَ ۬ؕ اِنَّمَا یُؤَخِّرُہُمۡ لِیَوۡمٍ تَشۡخَصُ  فِیۡہِ  الۡاَبۡصَارُ ﴿ۙ﴾ مُہۡطِعِیۡنَ مُقۡنِعِیۡ رُءُوۡسِہِمۡ لَا یَرۡتَدُّ اِلَیۡہِمۡ  طَرۡفُہُمۡ ۚ وَ اَفۡـِٕدَتُہُمۡ  ہَوَآءٌ ﴿ؕ﴾ 
Dan janganlah   engkau menyangka Allah lengah terhadap apa yang dikerjakan oleh orang-orang zalim itu, sesungguhnya Dia  memberi mereka tangguh hingga hari ketika  mata mereka akan terbelalak.   Mereka terburu-buru lari ketakutan dengan menengadahkan kepalanya, pandangan  mereka tidak berpaling dan hati mereka kosong.  (Ibrahim [14]: 43-44).
      Ayat ini dan yang mendahuluinya memberikan gambaran yang jelas mengenai kebingungan dan kegemparan orang-orang Mekkah, ketika mereka dengan tiba-tiba mendapati  Nabi Besar Muhammad saw.  ada di pintu gerbang Mekkah disertai oleh pasukan yang terdiri dari  10.000 prajurit, tanpa adanya alamat atau tanda sedikit pun mengenai kedatangan beliau saw. sebelumnya, seakan-akan  beliau saw. datang dengan tiba-tiba, seperti terjadinya  Hari Kiamat.
      Selanjutnya Allah Swt. berfirman mengenai kebenaran ajal (batas waktu) setiap umat ketika datang kepada mereka  yang tidak dapat ditangguhkan atau pun dipercepat kedatangannya QS.7:35, firman-Nya:
وَ اَنۡذِرِ النَّاسَ یَوۡمَ  یَاۡتِیۡہِمُ  الۡعَذَابُ فَیَقُوۡلُ الَّذِیۡنَ ظَلَمُوۡا رَبَّنَاۤ  اَخِّرۡنَاۤ  اِلٰۤی  اَجَلٍ قَرِیۡبٍ ۙ نُّجِبۡ دَعۡوَتَکَ وَ نَتَّبِعِ الرُّسُلَ ؕ اَوَ لَمۡ  تَکُوۡنُوۡۤا اَقۡسَمۡتُمۡ مِّنۡ  قَبۡلُ  مَا  لَکُمۡ  مِّنۡ  زَوَالٍ ﴿ۙ﴾  وَّ سَکَنۡتُمۡ فِیۡ مَسٰکِنِ الَّذِیۡنَ ظَلَمُوۡۤا اَنۡفُسَہُمۡ وَ تَبَیَّنَ لَکُمۡ  کَیۡفَ فَعَلۡنَا بِہِمۡ  وَ ضَرَبۡنَا  لَکُمُ  الۡاَمۡثَالَ ﴿﴾  وَ قَدۡ مَکَرُوۡا مَکۡرَہُمۡ وَ عِنۡدَ اللّٰہِ مَکۡرُہُمۡ ؕ وَ اِنۡ کَانَ مَکۡرُہُمۡ لِتَزُوۡلَ مِنۡہُ  الۡجِبَالُ ﴿﴾  فَلَا تَحۡسَبَنَّ اللّٰہَ مُخۡلِفَ وَعۡدِہٖ  رُسُلَہٗ ؕ اِنَّ  اللّٰہَ  عَزِیۡزٌ  ذُو انۡتِقَامٍ ﴿ؕ﴾
Dan peringatkanlah manusia mengenai hari, ketika azab itu akan datang kepada mereka maka    orang-orang yang zalim akan berkata: “Ya  Rabb (Tuhan) kami, berilah kami tangguh hingga masa yang dekat, kami akan menyambut seruan Engkau dan akan mengikuti para rasul.” Dia berfirman:  Bukankah kamu dahulu telah bersumpah bahwa kamu  sekali-kali tidak akan jatuh?    Dan kamu menetap di tempat tinggal orang-orang yang telah menzalimi  diri sendiri, dan telah menjadi nyata bagi kamu  bagaimana Kami berlaku terhadap mereka, dan Kami telah mengemukakan  kepada kamu perumpamaan-perumpamaan. وَ قَدۡ مَکَرُوۡا مَکۡرَہُمۡ وَ عِنۡدَ اللّٰہِ مَکۡرُہُمۡ   --  dan  sungguh  mereka telah melakukan makar mereka, tetapi ma-kar mereka ada di sisi Allah, وَ اِنۡ کَانَ مَکۡرُہُمۡ لِتَزُوۡلَ مِنۡہُ  الۡجِبَالُ  --   dan  jika sekali pun  makar mereka dapat memindahkan gunung-gunung.  فَلَا تَحۡسَبَنَّ اللّٰہَ مُخۡلِفَ وَعۡدِہٖ  رُسُلَہٗ  --  Maka janganlah engkau sama sekali menyangka  bahwa  Allah akan menyalahi janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya, اِنَّ  اللّٰہَ  عَزِیۡزٌ  ذُو انۡتِقَامٍ  -- sesungguhnya  Allah Maha Perkasa, Yang memiliki pembalasan. (Ibrahim [14]: 45-47).
   Jadi, benarlah  firman-Nya  mengenai kehinaan yang akan dialami para penentang rasul Allah di dunia ini juga  dan di akhirat nanti: 
اِنَّ  الَّذِیۡنَ یُحَآدُّوۡنَ اللّٰہَ وَ رَسُوۡلَہٗۤ اُولٰٓئِکَ فِی  الۡاَذَلِّیۡنَ ﴿﴾  کَتَبَ اللّٰہُ  لَاَغۡلِبَنَّ  اَنَا وَ  رُسُلِیۡ ؕ اِنَّ اللّٰہَ  قَوِیٌّ عَزِیۡزٌ ﴿﴾
Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya mereka itu termasuk orang-orang yang sangat hina. کَتَبَ اللّٰہُ  لَاَغۡلِبَنَّ  اَنَا وَ  رُسُلِیۡ ؕ اِنَّ اللّٰہَ  قَوِیٌّ عَزِیۡزٌ  --  Allah telah menetapkan: “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti akan menang.” Sesungguhnya Allah Maha Kuat, Maha Perkasa.  (Al-Mujādilah [58]:21-22).

Penciptaan “Bumi Baru” dan “Langit Baru” & Kejayaan Islam Kedua Kali

      Allah Swt.   sungguh-sungguh mengetahui  makar buruk mereka, dan Dia akan menggagalkan  semua makar buruk yang mereka lakukan terhadap para Rasul Allah. Selanjutnya Allah Swt. berfirman mengenai keunggulan perjuangan suci Rasul Allah pada akhirnya berupa terciptanya tatanan “bumi baru” dan “langit baru”: 
یَوۡمَ تُبَدَّلُ الۡاَرۡضُ غَیۡرَ الۡاَرۡضِ وَ السَّمٰوٰتُ وَ  بَرَزُوۡا  لِلّٰہِ  الۡوَاحِدِالۡقَہَّارِ ﴿﴾ وَ تَـرَی الۡمُجۡرِمِیۡنَ یَوۡمَئِذٍ مُّقَرَّنِیۡنَ فِی  الۡاَصۡفَادِ ﴿ۚ﴾ سَرَابِیۡلُہُمۡ مِّنۡ قَطِرَانٍ وَّ تَغۡشٰی وُجُوۡہَہُمُ  النَّارُ﴿ۙ﴾ لِیَجۡزِیَ اللّٰہُ  کُلَّ  نَفۡسٍ مَّا کَسَبَتۡ ؕ اِنَّ  اللّٰہَ  سَرِیۡعُ  الۡحِسَابِ ﴿﴾  ہٰذَا بَلٰغٌ  لِّلنَّاسِ وَ لِیُنۡذَرُوۡا بِہٖ وَ لِیَعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَا ہُوَ  اِلٰہٌ  وَّاحِدٌ  وَّ لِیَذَّکَّرَ اُولُوا  الۡاَلۡبَابِ ﴿٪﴾
Pada hari ketika bumi ini akan digantikan dengan bumi yang lain, dan begitu pula seluruh langit,  dan mereka akan tampil menghadap Allāh, Yang Maha Esa, Maha Perkasa.   Dan  engkau akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat dengan rantai.  Baju mereka dari pelangkin (ter), dan wajah mereka akan tertutup api. Supaya Allah membalas setiap jiwa  apa yang telah diusahakannya, sesungguhnya penghisaban Allah sangat cepat. Al-Quran ini adalah penjelasan yang cukup bagi manusia, dan supaya dengannya mereka mendapat peringatan, dan supaya mereka mengetahui bahwa sesungguhnya Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa, dan supaya orang-orang yang berakal memberikan perhatian. (Ibrahim [14]: 49-453).
        Dengan jatuhnya Mekkah dan tegaknya Islam di Arabia sebagai satu kekuatan dahsyat, maka seolah-olah terwujudlah satu alam semesta baru dengan langit dan bumi baru. Tertib (orde) lama telah dilenyapkan dan diganti oleh tertib (tatanan)  baru, yang sama sekali berbeda dari yang lama.
    Demikian pula peristiwa tersebut akan  berulang di Akhir Zaman ini  melalui pengutusan Rasul Akhir Zaman,  firman-Nya:
ہُوَ الَّذِیۡۤ  اَرۡسَلَ  رَسُوۡلَہٗ  بِالۡہُدٰی وَ دِیۡنِ  الۡحَقِّ لِیُظۡہِرَہٗ  عَلَی الدِّیۡنِ کُلِّہٖ وَ لَوۡ  کَرِہَ  الۡمُشۡرِکُوۡنَ٪﴿﴾
Dia-lah Yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan dengan agama yang benar supaya Dia memenangkannya atas semua agama,  walau pun orang musyrik tidak menyukai. (Ash-Shaff [61]:10).
   Kebanyakan ahli tafsir Al-Quran sepakat bahwa ayat ini kena untuk Al-Masih yang dijanjikan  di Akhir Zaman ini, sebab di zaman  ini  semua agama muncul dan keunggulan Islam di atas semua agama akan menjadi kepastian, tanpa dengan paksaan mau pun kekerasan fisik atau pun pembantaian masal, sebagaimana yang saat ini marak terjadi, bahkan di kalangan sesama umat Islam.

 Saling Mengutuk Satu sama Lain   Tertutupnya “Pintu-pintu Langit”
  
   Jadi, kembali kepada  firman Allah Swt. dalam Surah Al-A’rāf mengenai kesinambungan kedatangan para Rasul Allah di kalangan Bani Adam – termasuk di Akhir Zaman ini – selanjutnya Allah Swt. berfirman mengenai pertengkaran dan saling laknat di antara para penentang Rasul Allah di neraka jahannam:
قَالَ ادۡخُلُوۡا فِیۡۤ  اُمَمٍ قَدۡ خَلَتۡ مِنۡ قَبۡلِکُمۡ مِّنَ الۡجِنِّ وَ الۡاِنۡسِ فِی النَّارِ ؕ کُلَّمَا دَخَلَتۡ اُمَّۃٌ  لَّعَنَتۡ اُخۡتَہَا ؕ حَتّٰۤی اِذَا ادَّارَکُوۡا فِیۡہَا جَمِیۡعًا ۙ قَالَتۡ اُخۡرٰىہُمۡ  لِاُوۡلٰىہُمۡ رَبَّنَا ہٰۤؤُلَآءِ اَضَلُّوۡنَا فَاٰتِہِمۡ عَذَابًا ضِعۡفًا مِّنَ النَّارِ ۬ؕ قَالَ لِکُلٍّ ضِعۡفٌ وَّ لٰکِنۡ  لَّا  تَعۡلَمُوۡنَ ﴿﴾  وَ قَالَتۡ اُوۡلٰىہُمۡ لِاُخۡرٰىہُمۡ فَمَا کَانَ لَکُمۡ عَلَیۡنَا مِنۡ فَضۡلٍ فَذُوۡقُوا الۡعَذَابَ بِمَا کُنۡتُمۡ تَکۡسِبُوۡنَ﴿٪﴾
Dia berfirman: “Masuklah kamu ke dalam Api bersama umat-umat jin dan manusia yang telah berlalu sebelum kamu.” کُلَّمَا دَخَلَتۡ اُمَّۃٌ  لَّعَنَتۡ اُخۡتَہَا --  setiap kali suatu umat masuk, umat itu akan mengutuk saudara-saudaranya dari umat lain, hingga apabila mereka semua telah tiba berturut-turut di dalamnya, maka  mereka yang masuk terakhir  berkata mengenai mereka yang terdahulu: رَبَّنَا ہٰۤؤُلَآءِ اَضَلُّوۡنَا فَاٰتِہِمۡ عَذَابًا ضِعۡفًا مِّنَ النَّارِ --  “Ya Rabb (Tuhan) kami, mereka ini telah menyesatkan kami, karena itu berilah mereka  azab Api berlipat-ganda.” قَالَ لِکُلٍّ ضِعۡفٌ وَّ لٰکِنۡ  لَّا  تَعۡلَمُوۡنَ -- Dia berfirman: “Bagi masing-masing mendapat azab berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui.”      وَ قَالَتۡ اُوۡلٰىہُمۡ لِاُخۡرٰىہُمۡ   -- dan mereka yang terdahulu berkata kepada mereka yang terakhir: فَمَا کَانَ لَکُمۡ عَلَیۡنَا مِنۡ فَضۡلٍ فَذُوۡقُوا الۡعَذَابَ بِمَا کُنۡتُمۡ تَکۡسِبُوۡنَ   -- “Tidak ada bagi kamu suatu kelebihan  atas kami, maka rasakanlah azab itu disebabkan oleh apa yang senantiasa  kamu lakukan.” (Al-A’rāf [7]:39-40).
    Lebih lanjut Allah Swt. menjelaskan mengenai kerugian  yang dialami para penentang rasul Allah tersebut, firman-Nya: 
اِنَّ الَّذِیۡنَ  کَذَّبُوۡا بِاٰیٰتِنَا وَ اسۡتَکۡبَرُوۡا عَنۡہَا لَا تُفَتَّحُ لَہُمۡ  اَبۡوَابُ السَّمَآءِ  وَ لَا یَدۡخُلُوۡنَ الۡجَنَّۃَ حَتّٰی یَلِجَ الۡجَمَلُ فِیۡ سَمِّ الۡخِیَاطِ ؕ وَ کَذٰلِکَ نَجۡزِی الۡمُجۡرِمِیۡنَ ﴿﴾ لَہُمۡ مِّنۡ جَہَنَّمَ مِہَادٌ  وَّ مِنۡ فَوۡقِہِمۡ غَوَاشٍ ؕ وَ کَذٰلِکَ نَجۡزِی الظّٰلِمِیۡنَ ﴿﴾
Sesungguhnya  orang-orang yang mendustakan Ayat-ayat Kami dan dengan  takabur berpaling darinya,   لَا تُفَتَّحُ لَہُمۡ  اَبۡوَابُ السَّمَآءِ  وَ لَا یَدۡخُلُوۡنَ الۡجَنَّۃَ حَتّٰی یَلِجَ الۡجَمَلُ فِیۡ سَمِّ الۡخِیَاطِ  -- tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit ruhani dan tidak pula mereka akan masuk surga  hingga unta masuk ke lubang jarum, وَ کَذٰلِکَ نَجۡزِی الۡمُجۡرِمِیۡنَ -- dan demikianlah Kami membalas  orang-orang  yang  berdosa.  لَہُمۡ مِّنۡ جَہَنَّمَ مِہَادٌ  وَّ مِنۡ فَوۡقِہِمۡ غَوَاشٍ -- bagi mereka ada hamparan  Jahannam sedangkan di atas mereka ada selimut Jahannam, وَ کَذٰلِکَ نَجۡزِی الظّٰلِمِیۡنَ  -- dan demikianlah Kami membalas orang-orang yang zalim. (Al-A’rāf [7]:41-42).
     Ketika Allah Swt. telah menutup rapat pintu-pintu langit keruhanian atau “langit Ketuhanan” kepada umat manusia (QS.72:9-13) maka berarti bukan saja Allah Swt. tidak akan pernah memberi petunjuk  atau solusi  yang dapat membuat mereka dapat melepaskan diri (keluar) dari kepungan kobaran api azab Ilahi, juga artinya berbagai permohonan doa  mereka kepada-Nya --   agar mereka dapat keluar dari cengkram azab Ilahi -- akan ditolak Allah Swt..

Terbukanya “Pintu-pintu Azab Ilahi” di Akhir Zaman ini

      Berbagai bentuk kobaran api azab Ilahi atau api kemurkaan Ilahi  yang  di Akhir Zaman ini melanda wilayah Timur Tengah, demikian juga  di  Afghanistan serta  Pakistan   merupakan  bukti kebenaran firman Allah Swt. tersebut, mereka bukan saja merasakan kekerasan hati sesama Muslim – seperti yang dilakukan kelompok ISIS, Boko Haram dan kelompok garis keras lainnya terhadap sesama Muslim -- bahkan kekuatan militer  pihak-pihak Non-Muslim  pun  terlibat pula di dalamnya memerangi  kelompok-kelompok penganut garis keras tersebut. Benarlah firman-Nya berikut ini kepada Nabi Besar Muhammad saw.:
قُلۡ ہُوَ  الۡقَادِرُ عَلٰۤی  اَنۡ یَّبۡعَثَ عَلَیۡکُمۡ عَذَابًا مِّنۡ فَوۡقِکُمۡ اَوۡ مِنۡ تَحۡتِ اَرۡجُلِکُمۡ اَوۡ یَلۡبِسَکُمۡ شِیَعًا وَّ یُذِیۡقَ بَعۡضَکُمۡ بَاۡسَ بَعۡضٍ ؕ اُنۡظُرۡ کَیۡفَ نُصَرِّفُ الۡاٰیٰتِ لَعَلَّہُمۡ یَفۡقَہُوۡنَ ﴿﴾ وَ کَذَّبَ بِہٖ قَوۡمُکَ وَ ہُوَ الۡحَقُّ ؕ قُلۡ لَّسۡتُ عَلَیۡکُمۡ  بِوَکِیۡلٍ ﴿ؕ﴾  لِکُلِّ نَبَاٍ  مُّسۡتَقَرٌّ ۫ وَّ سَوۡفَ تَعۡلَمُوۡنَ ﴿﴾
Katakanlah: “Dia-lah Yang berkuasa mengirimkan azab kepada kamu dari atas kamu  اَوۡ یَلۡبِسَکُمۡ شِیَعًا وَّ یُذِیۡقَ بَعۡضَکُمۡ بَاۡسَ بَعۡضٍ -- atau dari bawah kaki kamu atau mencampur-baurkan kamu menjadi golongan-golongan yang saling berselisih dan membuat sebagian kamu merasakan keganasan sebagian yang lain.”  اُنۡظُرۡ کَیۡفَ نُصَرِّفُ الۡاٰیٰتِ لَعَلَّہُمۡ یَفۡقَہُوۡنَ  -- lihatlah bagaimana Kami membentangkan Tanda-tanda supaya mereka mengerti.  وَ کَذَّبَ بِہٖ قَوۡمُکَ وَ ہُوَ الۡحَقُّ ؕ قُلۡ لَّسۡتُ عَلَیۡکُمۡ  بِوَکِیۡلٍ --  dan  kaum engkau telah men-dustakannya,  padahal itu adalah kebenaran. قُلۡ لَّسۡتُ عَلَیۡکُمۡ  بِوَکِیۡلٍ  --  Katakanlah:  ”Aku sekali-kali bukan  penanggungjawab atas kamu.” لِکُلِّ نَبَاٍ  مُّسۡتَقَرٌّ ۫ وَّ سَوۡفَ تَعۡلَمُوۡنَ  --  bagi tiap kabar gaib ada masa yang tertentu,  dan kamu segera akan mengetahui. (Al-An’ām [6]:66-68).
  Makna  Azab dari atas” maknanya: kelaparan, gempa bumi, air bah, taufan, penin-dasan terhadap golongan yang lemah oleh yang kuat, penderitaan mental, dan sebagainya, dan “siksaan dari bawah” berarti: penyakit-penyakit, wabah, pemberontakan orang-orang bawahan, dan sebagainya. Kemudian ada hukuman berupa kekacauan, perpecahan-perpecahan dan perselisihan yang kadang-kadang berakhir dalam perang saudara. Hal demikian ini diisyaratkan dalam kata-kata  اَوۡ یَلۡبِسَکُمۡ شِیَعًا وَّ یُذِیۡقَ بَعۡضَکُمۡ بَاۡسَ بَعۡضٍ -- membuat sebagian kamu merasakan keganasan sebagian yang lain.”
  Di sini kata ganti “nya” dalam ayat وَ کَذَّبَ بِہٖ قَوۡمُکَ وَ ہُوَ الۡحَقُّ ؕ قُلۡ لَّسۡتُ عَلَیۡکُمۡ  بِوَکِیۡلٍ --  “dan  kaum engkau telah mendustakannya,  padahal itu adalah kebenaran.”   -- menunjuk kepada (1) perkara yang sedang dibahas; (2) Al-Quran; (3) azab Ilahi. Jika kita ambil arti yang terakhir, maka kata-kata “padahal itu adalah kebenaran” akan berarti bahwa azab Ilahi  yang dijanjikan pasti akan tiba.

Azab Ilahi Selalu Terjadi Secara Tiba-tiba

  Ayat   لِکُلِّ نَبَاٍ  مُّسۡتَقَرٌّ ۫ وَّ سَوۡفَ تَعۡلَمُوۡنَ  --  bagi tiap kabar gaib ada masa yang tertentu,  dan kamu segera akan mengetahui  berarti bahwa  Allah Swt.  sesuai dengan hikmah-Nya yang tidak dapat salah itu, telah menentukan satu saat penggenapan setiap kabar gaib (nubuatan). Maka azab Ilahi yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang menolak kebenaran akan datang juga pada saatnya yang tepat  secara tiba-tiba, sehingga mereka benar-benar menjadi sangat panik, firman-Nya:
وَ لَا تَحۡسَبَنَّ اللّٰہَ غَافِلًا عَمَّا یَعۡمَلُ الظّٰلِمُوۡنَ ۬ؕ اِنَّمَا یُؤَخِّرُہُمۡ لِیَوۡمٍ تَشۡخَصُ  فِیۡہِ  الۡاَبۡصَارُ ﴿ۙ﴾ مُہۡطِعِیۡنَ مُقۡنِعِیۡ رُءُوۡسِہِمۡ لَا یَرۡتَدُّ اِلَیۡہِمۡ  طَرۡفُہُمۡ ۚ وَ اَفۡـِٕدَتُہُمۡ  ہَوَآءٌ ﴿ؕ﴾ 
Dan janganlah   engkau menyangka Allah lengah terhadap apa yang dikerjakan oleh orang-orang zalim itu, sesungguhnya Dia  memberi mereka tangguh hingga hari ketika  mata mereka akan terbelalak.   Mereka terburu-buru lari ketakutan dengan menengadahkan kepalanya, pandangan  mereka tidak berpaling dan hati mereka kosong.  (Ibrahim [14]: 43-44).

(Bersambung)

Rujukan: The Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid

                                                            ***
Pajajaran Anyar, 8 November    2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar